Modal Tekor Rp1,1 Triliun, Akuntan Ragukan Kelangsungan Usaha Waskita Beton (WSBP)
EmitenNews.com -Auditor meragukan kelangsungan usaha PT Waskita Beton Precast Tbk(WSBP) setelah memeriksa laporan keuangan periode sembilan bulan tahun 2023.
Akuntan Publik Bambang Karunawan dari KAP Hertanto, Grace, Karunawan dalam laporan auditnya menemukan defisiensi modal atau tekor modal sedalam Rp1,18 triliun pada akhir September 2023.
“Kondisi tersebut, mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya,”tulis Bambang dalam laporan audit bagian dari laporan keuangan sembilan bulan 2023 WSBP.
Manajemen WSBP tengah menjalan 11 jurus untuk keluar dari kemelut tekor modal itu, misalnya dengan melakukan menyulang utang usaha, utang obligasi menjadi ekuitas sesuai amanat putusan holomogasi, menjual alat-alat dan optimalisasi aset, serta mengincar pasar swasta, BUMN serta anak usaha dan partisipasi diproyek pemerintah.
Jika dirunut, pendapatan usaha turun 26,2 persen secara tahunan menjadi Rp1,033 triliun pada akhir September 2023.
Rinciannya, pendapatan precast melorot 43,7 persen menjadi Rp337,38 miliar. Bahkan pendapatan jasa konstruksi anjlok 57,7 persen sisa Rp235,39 miliar. Tapi pendapatan readymix dan quarry naik 88,9 persen menjadi Rp461,15 miliar.
Walau beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 25,9 persen secara tahunan menjadi Rp883,32 miliar pada akhir September 2023. Tapi laba kotor tetap turun 27,5 persen menjadi Rp150,6 miliar.
Sayangnya, beban usaha mencapai Rp464,33 miliar selama sembilan bulan 2023. Sedangkan periode sama tahun 2022 meraih pendapatan usaha Rp1,299 triliun.
Salah satu pos penekan beban usaha yakni pendapatan lain lain anjlok 89,1 persen secara tahunan sisa Rp224,23 miliar. Pendapatan lain lain itu berasal dari keuntungan atas modifikasi utang.
Akibatnya anak usaha PT Waskita Karya Tbk(WSKT) ini menderita rugi sebelum beban keuangan dan pajak Rp313,7 miliar pada akhir September 2023. Sedangkan akhir September 2022 masih meraih laba sebelum pajak dan beban keuangan Rp1,506 triliun.
Sedangkan beban keuangan turun 38,5 persensecara tahunan menjadi Rp196,12 miliar pada akhir September 2023.
Dampaknya, WSBP mengalami rugi bersih periode berjalan Rp509,85 miliar dalam sembilan bulan 2023, atau memburuk dibanding periode sama tahun 2022 yang membukukan laba bersih Rp1,187 triliun.
Sehingga defisit atau akumulasi kerugian menumpuk 6,02 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp8,972 triliun per 30 September 2023.
Related News
PAM Mineral (NICL) Bagi Dividen Interim Rp95,7M, Ini Jadwalnya
Bank CIMB Niaga (BNGA) Sebut Akan Bayar Surat Utang Jatuh Tempo Rp564M
Cikarang Listrindo (POWR) Dapat Restu Rilis Surat Utang USD500 Juta
Emiten Petrokimia Milik Prajogo Peroleh Status OVNI, Cek Detailnya
INPP Optimistis Raup Peningkatan Pendapatan di Libur Nataru
Bank Jago (ARTO) Akan Lego Saham ke Karyawan Harga Diskon