Monjess Investama Jual Terus! Ini Penjelasan Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT)
EmitenNews.com - Monjess Investama terus melucuti kepemilikan saham Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT). Melalui serangkaian aksi jual, porsi kepemilikan saham sang pengendali perseroan tersebut terus menyusut. Tindakan itu, diklaim perseroan untuk kebutuhan internal jangka pendek Monjess.
”Tujuan penjualan untuk memenuhi kebutuhan arus kas internal jangka pendek pemegang saham perseroan yaitu PT Monjess Investama,” tegas Jefri Junaedi, Direktur Utama Mitra Komunikasi Nusantara.
Aksi pengurangan saham oleh Monjess Investama tersebut tidak serta dimaknai untuk melepas posisi sebagai pengendali. Monjess Investama, hingga detik ini, masih tetap sebagai pengendali perseroan. ”Berdasar keterangan dari Monjess Investama sampai saat ini, tidak memiliki rencana pelepasan pengendalian atas perseroan,” ucapnya.
Ya, Monjess Investama terbaru melego 115 juta saham Mitra Komunikasi Nusantara. Itu dilakukan periode 9-10 Oktober 2023. Pada Senin, 9 Oktober 2023, Monjess melepas 30 juta eksemplar. Lalu, pada Selasa, 10 Oktober 2023, kembali menjual 85 juta lembar.
Menyusul aksi tersebut, tabungan saham Monjess Investama menjadi 1,89 miliar eksemplar. Koleksi saham sebanyak itu, setara dengan kepemilikan 34,39 persen. Menyusut 2,09 persen dari episode sebelum transaksi dengan tabulasi 2 miliar eksemplar. Timbunan saham sebanyak itu, setara dengan 36,48 persen.
Per 29 September 2023, pemegang saham Mitra Komunikasi antara lain Monjess Investama 2,26 miliar lembar atau 41,12 persen. Sun International 343,75 juta helai alias 6,25 persen. KPD Simas Equity 275,58 juta saham atau 5,01 persen. Dan, publik 2,61 miliar unit setara dengan 47,61 persen. (*)
Related News
Bos Baru HEAL Hibahkan Saham Bernilai Jumbo, Siapa Penerimanya?
Jaya Konstruksi (JKON) Raih Dividen dari Anak Usaha Rp55M
GEMA Catat Pendapatan dan Laba Naik Tipis di Kuartal III-2025
SSIA Restrukturisasi Kepemilikan Saham Anak Usaha
Emiten Haji Isam (PGUN) Cetak laba Meroket 449 Persen di Kuartal III
TGUK Rambah Bisnis Daging Beku dan Olahan Makanan





