MoU Telin-BW Digital, Percepat Konektivitas di Indonesia dan Australia

Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba (baris depan, kiri) dan Chief Executive Officer BW Digital, Ludovic Hutier (baris depan kanan) beserta jajaran Telin & BW Digital usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan dan pembangunan bersama Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1 di Washington DC saat event International Telecoms Week 2024. dok. ist.
EmitenNews.com - Anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan BW Digital mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan dan pembangunan bersama Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1. MoU tersebut ditandatangani di Washington DC saat event International Telecoms Week 2024.
Penandatanganan ini merupakan kelanjutan dari kemitraan antara BW Digital dan Citramas Group pada awal Maret lalu. Kemitraan kedua perusahaan bertujuan untuk membangun ekosistem digital kelas dunia di Nongsa Digital Park di Batam, Indonesia, yang berpusat pada data center 80 MW yang melayani bisnis, pemerintah, dan komunitas di seluruh negara.
Hawaiki Nui 1 merupakan tahap pertama dari program pengembangan SKKL BW Digital. Dengan kapasitas desain lebih dari 240 Tbps, kabel ini akan menghubungkan Australia, Indonesia, dan Singapura, termasuk cabang opsional ke Kepulauan Solomon, Papua Nugini, dan Timor Leste.
Membentang sekitar 10.000 km, Hawaiki Nui 1 akan menjadi rute baru yang lebih efisien di timur laut Australia melalui Selat Torres. Hawaiki Nui 1 akan menyediakan konektivitas, keragaman, dan keamanan yang lebih andal antara Australia-Asia dan Asia Tenggara. Sistem ini juga akan menyediakan tautan kabel langsung yang pertama antara Sydney dan Darwin, serta dari Darwin ke Singapura, dengan cabang ke Jakarta dan Batam.
Melalui kesepakatan ini, Telin dan BW Digital akan bekerja sama untuk mengembangkan, mengadakan, dan membangun Hawaiki Nui 1, yang diperkirakan akan siap beroperasi (Ready For Services) pada tahun 2027. Telin juga akan bertindak sebagai pihak pendaratan Indonesia untuk kabel tersebut.
Dalam lanskap digital saat ini, kawasan Asia Pasifik muncul sebagai pusat pertumbuhan lalu lintas telekomunikasi data center. Dalam lima tahun ke depan, terdapat pertumbuhan yang sehat dalam Kapasitas data center di Singapura, Australia, Malaysia, dan Indonesia.
Melalui kemitraan dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan 7 sistem kabel bawah laut ICE, kami bertujuan menjembatani kesenjangan konektivitas antardata center di negara-negara ini dan membentuk masa depan Lanskap Bawah Laut Asia Pasifik,” ungkap Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba dalam keterangannya, Rabu (15/5/2024).
Hawaiki Nui 1 akan mendukung pengembangan ekosistem digital di Nongsa Digital Park yang terletak di Batam, Indonesia. Bersama dengan kabel Hawaiki yang sudah ada dan menghubungkan Sydney, Auckland, dan Pantai Barat AS sejak 2018, Hawaiki Nui 1 menawarkan konektivitas terbaik kepada pelanggan yang beroperasi di kawasan Asia-Pasifik.
“BW Digital menyambut baik dapat membentuk aliansi strategis dengan Telin untuk membangun kabel bawah laut Hawaiki Nui 1 dan melayani kebutuhan kapasitas yang terus meningkat antara Australia, Indonesia, dan Singapura,” tutup Chief Executive Officer BW Digital, Ludovic Hutier. ***
Related News

Laba Asuransi Jasindo Rp70 Miliar, Naik Sampai 549 Persen

Melejit 12 Persen, JTPE 2024 Toreh Laba Rp253,67 Miliar

Tambah Muatan, Advance Serok 10 Juta Saham NINE Rp134 per Lembar

Simak! Berikut Jadwal Dividen JPFA Rp70 per Helai

Cair 30 April 2025, Ini Rentetan Jadwal Dividen AVIA Rp11 per LembarĀ

Abaikan Dividen, Komisaris Ini Lego 5 Juta Saham BBNI