Mudik Pakai Mobil Listrik tidak Masalah, Tersedia 267 Charging Station!

EmitenNews.com - Mudik dengan mobil listrik, tidak masalah. Hingga Maret 2022, pemerintah telah menyediakan sebanyak 267 charging station untuk mempermudah pengguna kendaraan listrik mengisi daya. Dari total 267 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) itu, sekitar 120 unit milik PLN yang tersebar pada 92 lokasi di 46 kota.
Dalam keterangannya yang dikutip Senin (18/4/2022), General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan mengatakan, lokasi-lokasi tersebut bisa dicek pada Aplikasi PLN Mobile melalui fitur Electric Vehicle. Dengan begitu, para pengguna Electric Vehicle (EV), yang ingin melakukan perjalanan jauh dapat membuat rencana perjalanan terbaik.
“Kami siap mendukung pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Dimanapun SPKLU-nya listriknya pakai PLN dan kami siap baik secara jumlah pasokan maupun bisnisnya,” ujar Doddy B Pangaribuan.
Selain membantu instalasi perangkat home charging, PLN juga memberikan insentif agar lebih menarik pelanggan. Di antaranya diskon tarif listrik sebesar 30 persen kepada pemilik kendaraan listrik yang melakukan pengisian daya baterai mobil listrik melalui fasilitas home charging pada pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.
Satu lagi, PLN menghadirkan promo harga spesial biaya pasang baru untuk pemilik kendaraan listrik baru selama periode Maret 2022 sampai 31 Desember 2023 melalui Promo Super EVeryday. Melalui promo ini, pelanggan yang memiliki kendaraan listrik dan home charging akan mendapat harga spesial sebesar Rp850 ribu untuk biaya penyambungan baru daya 7.700 VA (1 fasa), atau untuk penyambungan daya 13.200 VA (3 fasa) hanya membayar sebesar Rp 3,5 juta. ***
Related News

Ini Klarifikasi Komdigi Soal Isu Pembatasan Ongkir Gratis

Libur Panjang Waisak Dongkrak Okupansi Hotel InJourney

Dukung Diversifikasi Ekspor, LPEI Luncurkan Buku 'Road to Rotterdam'

Kontribusi Ekonomi Syariah Indonesia Masih di Bawah 10 Persen

Emas Terbukti Jadi Aset Stabil Saat Krisis dan untuk Simpan Nilai

Sejumlah Kebijakan Disiapkan untuk Jaga Pertumbuhan Tetap 5 Persen