EmitenNews.com - Emiten konstruksi plat merah, PT PP Properti Tbk. (PPRO) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp300 miliar pada 2022. Jumlah ini naik sekitar 23 persen dari 2021 sekitar Rp243 miliar.


Direktur Keuangan PPRO Deni Budiman menyebutkan bahwa capex tahun ini senilai Rp300 miliar akan disiapkan untuk menyelesaikan pembangunan mal dan hotel.


“Sementara itu, sisanya untuk pembangunan kawasan,” ujarnya, Jumat (14/1/2022).


Tahun ini, PPRO optimistis meskipun ada ancaman sebaran Omicron, perseroan masih bisa mencetak kinerja keuangan yang positif, terutama dengan adanya insentif yang diberikan oleh Pemerintah sejak Maret 2021 seperti PPN DTP yang diperpanjang hingga Juni 2022.


Sementara itu, terkait pergerakan harga saham, PPRO optimisti harga saham akan membaik di tahun 2022. Terkait kinerja sahamnya, PPRO masih terjerat di zona merah. Dalam setahun harga sahamnya merosot 47,57 persen.


Sebagai tambahan informasi, PT PP Properti Tbk (PPRO) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II PP Properti Tahap IV Tahun 2022 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp1,1 triliun.


Namun berdasarkan prospektus obligasi terbaru emiten properti itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/1/2022), disebutkan bahwa Bahana Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan Trimegah Sekuritas Indonesia selaku penjamin emisi obligasi itu hanya menyatakan kesanggupan penuh atau full commitment penyerapan dua seri obligasi dengan total nilai Rp320 miliar.


Kedua seri itu, yakni seri A senilai Rp157 miliar dengan tingkat bunga 9,6 persen dan akan jatuh tempo 370 hari sejak penerbitan.


Adapun seri B senilai Rp163 miliar dengan tingkat bunga 10,6 persen dan akan jatuh tempo tiga tahun sejak penerbitan.


Sedangkan sisanya senilai Rp780 miliar hanya dijamin secara kesanggupan terbaik atau best effort. Sehingga kalau tidak terserap maka sisa yang tidak terjual tersebut bukan menjadi kewajiban untuk menerbitkan.


Perseroan dan tiga penjamin emisi ini akan mulai melakukan penawaran umum pada tanggal 7 hingga 11 Januari 2022 dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Januari 2022.


Rencananya, dana hasil penerbitan surat utang seri idBBB- ini akan digunakan untuk pembayaran utang pokok Obligasi Berkelanjutan II PP Properti tahap II 2021 senilai Rp300 miliar. Sisanya, akan digunakan modal kerja untuk pembiayaan konstruksi proyek Mazhoji.