EmitenNews.com - Ngeri. Ruang digital Tanah Air diserang hampir 6 juta ancaman siber selama kuartal pertama 2024, atau dalam kurun waktu Januari-Maret 2024. Laporan perusahaan keamanan siber Kaspersky menyebut pihaknya berhasil memblokir total 5.863.955 ancaman online selama periode itu. Terjadi penurunan 23,37 persen dibandingkan 7.651.841 deteksi pada periode yang sama tahun lalu.

"Meskipun statistik kami menunjukkan penurunan umum dalam ancaman online dan lokal di Indonesia, jumlah deteksinya masih relatif tinggi. Dengan tingkat penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 79,5 persen, hal ini berarti semakin banyak data berharga yang menarik para pelaku kejahatan siber," ujar Dony Koesmandarin, Enterprise Group Manager untuk Indonesia di Kaspersky, Senin (3/6/2024).

Penting diperhatikan, sebagian besar ancaman siber ini terjadi ketika para pengguna mengunjungi situs web yang terinfeksi. Serangan terjadi bahkan tanpa intervensi apa pun dari pengguna. Sialnya lagi, tanpa sepengetahuan mereka.

Metode semacam itu digunakan di sebagian besar serangan. Di antaranya, malware tanpa file. Malware ini memiliki kode berbahaya yang menggunakan langganan registry atau WMI untuk persistensinya, tidak meninggalkan satu objek pun untuk analisis statis pada disk.

Data yang sama menunjukkan, secara keseluruhan, sebanyak 21,2 persen pengguna diserang oleh ancaman yang disebarkan melalui web selama periode Q1 2024 itu. Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-96 dunia dalam hal bahaya yang terkait dengan penjelajahan web.

Bahayanya lagi, selain ancaman daring, masyarakat Indonesia juga terpapar ancaman lokal. Pada Q1 2024, Kaspersky mendeteksi 10.094.836 insiden lokal pada komputer peserta Kaspersky Security Network (KSN) di Indonesia. Angka tersebut turun 23,35 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 sebanyak 13.170.332 deteksi.

Data tersebut juga menempatkan Indonesia pada posisi ke-76 secara global dalam ancaman siber lokal.

Pengguna online dalam negeri terus menjadi target bagi penjahat siber. Pada 2023, Kaspersky menemukan 97,465 serangan phishing finansial, 16,4 juta insiden lokal, 11,7 juta serangan RDP, dan 97,226 deteksi ransomware.

Penggunaan statistik infeksi lokal untuk komputer pengguna disebut sebagai indikator yang sangat penting. Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang menyebar melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, serta metode "offline" lainnya.

Penyebab sebagian besar insiden tersebut diketahui adalah Worm dan virus file. ***