Sementara itu, harga komoditas dunia seperti minyak, gas, maupun batu bara mengalami penurunan seiring komitmen kuat dari Amerika Serikat, Rusia, maupun China untuk meningkatkan pasokan. Pelaku pasar terus mencermati dinamika perkembangan varian baru COVID-19, Omicron, yang dikategorikan WHO sebagai variant of concern (VoC); sikap hawkish The Fed terkait kebijakan tapering; disrupsi rantai pasokan yang memengaruhi kenaikan inflasi global; maupun dinamika kebijakan pagu utang Amerika Serikat. Hal tersebut mengingat posisi Volatility Index (VIX) sudah berada di atas level 30.

 

Secara umum, pemulihan ekonomi Indonesia diproyeksikan semakin progresif menyongsong era normalisasi perekonomian global pada 2022. Kementerian Keuangan memproyeksikan outlook pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 akan berkisar pada 3,5% - 4,0%. Sementara itu, pemerintah, Bank Indonesia, dan Badan Anggaran DPR RI menyepakati pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 sebesar 5,2%.