EmitenNews.com -Organisasi nirlaba di Indonesia telah membuktikan peran dan kontribusinya yang  sangat berarti terhadap pembangunan sosial, ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan  kemajuan bangsa. Bahkan pada masa perjuangan kemerdekaan, peran dan kontribusi  yang substansial dan nyata dari berbagai organisasi nirlaba telah menjadi catatan emas sejarah perjuangan bangsa yang tak ternilai harganya.

Organisasi nirlaba dapat dimaknai sebagai suatu entitas atau organisasi yang  menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial, baik dalam ranah pendidikan, kesehatan,  keagamaan ataupun kegiatan nirlaba lainnya, untuk kepentingan dan manfaat  masyarakat luas ataupun masyarakat yang menjadi target kegiatannya. Tujuan  didirikannya organisasi nirlaba selalu membawa misi untuk berkontribusi bagi  pemangku kepentingannya, bukan dalam rangka memupuk keuntungan secara  moneter atau keuntungan kebendaan bentuk lainnya. Dengan demikian akan terdapat  keunikan khusus pengelolaan dan governansi organisasi nirlaba dibandingkan dengan  organisasi berbentuk korporasi. 

Andi Ilham Siad Anggota KNKG dan Anggota Pembina IICD mengatakan, penerapan prinsip-prinsip governansi yang baik berperan sangat penting dalam meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan, yang pada akhirnya dapat  mendorong pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan prinsip pembangunan  berkelanjutan. Tidak dapat dipungkiri organisasi nirlaba di Indonesia telah berkontribusi signifikan bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat secara umum. 

"Masyarakat sejahtera adalah tujuan akhir pertumbuhan ekonomi. Secara berkelanjutan pertumbuhan ekonomi pun akan mendorong meningkatnya kesejahteraan masyarakat," ujar Andi dalam Sosialisasi PUG-ONI di Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Penerapan governansi organisasi nirlaba dapat didorong dari dua sisi, yaitu etika dan  peraturan. Dorongan dari etika (ethical driven) datang dari kesadaran individu-individu  yang duduk sebagai organ-organ governansi dalam organisasi, serta para pemangku  kepentingan secara lebih luas untuk menjalankan atau mendorong dijalankannya  praktik governansi yang mengutamakan pencapaian misi dan kelangsungan hidup  organisasi dalam jangka panjang. Di sisi lain, dorongan dari peraturan (regulatory  driven) “memaksa” organisasi nirlaba untuk patuh menjalankan peraturan perundang?undangan yang berlaku. Kedua pendekatan ini memiliki kekuatan dan  keterbatasannya masing-masing, dan sejatinya akan saling melengkapi untuk  menciptakan lingkungan sosial dan ekonomi yang lebih sehat.

"Dalam upaya mendorong penerapan governansi yang baik bagi organisasi nirlaba di  Indonesia, KNKG menerbitkan Pedoman Umum Governansi – Organisasi Nirlaba  Indonesia (PUG-ONI). Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi dan  panduan praktik governansi bagi organisasi nirlaba, terutama organisasi nirlaba  berbadan hukum Yayasan dan Perkumpulan. Dengan menerapkan rekomendasi PUG-ONI, penciptaan nilai dan penyaluran manfaat kepada para pemangku kepentingan  sesuai misi organisasi nirlaba dapat terwujud secara berkelanjutan dalam jangka panjang," tegas Andi.

Adapun talkshow yang diselenggarakan pada hari ini merupakan rangkaian dari penyusunan dan sosialisasi PUG-ONI. Dengan mengikuti talk show ini, peserta diharapkan dapat memahami:

1. Gambaran umum situasi organisasi nirlaba Indonesia dan faktor penentu sukses  dalam menjaga dan memastikan keberlanjutan organisasi nirlaba.

2. Prinsip-prinsip governansi dalam PUG-ONI yang perlu diterapkan organisasi  nirlaba Indonesia dengan tujuan akhir menciptakan nilai organisasi dan manfaat bagi anggota dan/atau penerima manfaat dengan memerhatikan kepentingan para pemangku kepentingan.

3. Tantangan organisasi nirlaba dalam mengimplementasikan governansi dan  bagaimana penerapannya dapat membantu performa terbaik dan  keberlanjutan organisasi nirlaba di Indonesia.