EmitenNews.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mulai melakukan sosialisasi dan pendampingan bagi pelaku usaha lokal di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan agar masyarakat lokal tidak hanya menjadi penonton ketika IKN semakin ramai nanti.


Masyarakat memberikan respon yang sangat positif untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan “Sosialisasi dan Pendampingan IKM (industri kecil menengah)/UKM (usaha kecil menengah)” yang digelar di Titik Nol Nusantara, PPU, Kalimantan Timur, Minggu (25/05/2023).


Para peserta berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Timur, seperti Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Samarinda, dan Balikpapan.

“Dari 270 undangan yang disebar, kami menerima lebih dari 350 konfirmasi kehadiran dari peserta undangan. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi untuk mengikuti kegiatan ini,” ujar Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin.


Dalam kegiatan tersebut, selain mendapatkan bimbingan dari berbagai praktisi bisnis untuk menembus pasar retail dan ekspor, para peserta juga berkesempatan memamerkan produk hasil produksi IKM/UKM lokal mereka. Lima produk lokal terbaik akan dipamerkan dalam expo yang akan digelar di Jakarta. Tak hanya itu, peserta juga akan didampingi untuk mendapatkan sertifikasi halal.


“Kegiatan hari ini di samping untuk pendampingan IKM/UKM yang sudah ada, juga kita akan melakukan sertifikasi halal, dan kita juga punya cita-cita membuka halal center di IKN,” ujar Deputi Alimuddin.


Deputi Alimuddin juga mengungkapkan, OIKN akan menyiapkan tempat bagi pelaku usaha lokal untuk menjual produk-produknya di IKN. “Kita berharap ketika ini nanti sudah selesai semua, kita ada sebuah tempat rest area, ibu-ibu sekalian kita siapkan tempatnya dan undang penonton supaya ramai,” ungkapnya.


Kepala OIKN Bambang Susantono menegaskan bahwa OIKN bertekad akan terus mendorong tumbuhnya (usaha mikro kecil menengah) di IKN.


“Saya menganggap (UMKM) ini soko guru atau tiang utama dari ekonomi Nusantara ke depan. Ibu-Bapak sekalian akan mendapatkan pelatihan, diberikan jalur atau cara bagaimana supaya bisa, tidak hanya di lingkungan Nusantara ataupun PPU, ataupun Kalimantan Timur, tapi bahkan secara nasional atau bahkan ekspor, luar biasa menurut saya, insyaallah ibu-bapak sekalian dapat kita wujudkan,” ujarnya.


Kepala OIKN juga menjelaskan bahwa di dalam PP No.12 Tahun 2023 yang sudah disahkan, pemerintah menyiapkan insentif dan kemudahan berusaha di IKN, salah satunya memberi insentif bagi UMKM. “Untuk UMKM pajak penghasilan finalnya 0%.


Ini bisa menjadi salah satu untuk memotiviasi ibu-bapak sekalian untuk sesegera mungkin, jangan tunggu yang lain-lain, sesegera mungkin, kita sudah berlayar menjadi satu pemain tidak hanya kelas kabupaten/kota, tidak hanya kelas provinsi, tapi kelas nasional dan insyaallah kelas internasional.


Tak hanya itu, Kepala OIKN berharap UMKM kepada para peserta untuk memanfaatkan teknologi digital. Harapannya di antara peserta pendampingan akan muncul UMKM yang dapat menjadi kebanggaan di Nusantara.


Terdapat tiga pesan dari Kepala OIKN untuk pengembangan UMKM di IKN. Pertama, ia berharap di IKN akan menjadi tempat persemaian bagi UMKM.


“Tempat persemaian itu bapak-ibu tumbuh dari mikro, dari kecil, menengah, insyaallah menjadi menjadi pengusaha besar," ujarnya.


Kedua, ia ingin agar IKN menjadi rumah kita bersama. Ini penting rumah itu harus nyaman, kalau datang (ke) rumah kan pengen semuanya enak, tentu dengan dibantu berbagai stakeholders salah satunya hari ini dari Yayasan BIG tapi nanti akan banyak dari program-program lain untuk kita semua coba sebagai wahana fasilitas supaya IKN ini menjadi rumah kita bersama.


Ketiga, Kepala OIKN berharap IKN akan menjadi rumah yang harus dicintai.

“Kita harus cinta pada rumah-rumah kita, dan saya harapkan ibu-bapak semua paling engga yang ada di sini akan mencintai IKN, jadikankan IKN ini sebagai kota yang tidak hanya layak huni, yang moder, yang inklusif, tangguh, tapi juga dicintai," kata Bambang.(*)