EmitenNews.com – PT Gunanusa Eramandiri Tbk, salah satu produsen makanan dan kacang-kacangan yang berkualitas di Indonesia yakni pemilik merk Almonesia dan John Farmer resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham GUNA di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa 9 Juli 2024 dan menjadi emiten ke-31 yang listing sepanjang 2024. 

Pada debut perdagangan perdana pukul 9:00 Saham PT Gunanusa Eramandiri Tbk. (GUNA) langsung mentok Auto Rejection Atas (ARA) ke harga Rp202 per saham. GUNA naik 34,67% ke posisi Rp202 per saham dari harga IPO Rp150 per saham. 

Sebanyak 15,47 juta saham telah ditransaksikan dalam 1.612 kali transaksi dengan total nilai Rp3,12 miliar. Kapitalisasi pasar juga tercatat hingga Rp505 miliar.


Melalui penawaran umum saham GUNA, yang digelar pada 2-5 Juli 2024 lalu terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed 26,7 kali. Dalam IPO ini, GUNA memperoleh pooling sebesar 13.374.994.800 lembar saham dari target sebanyak 500.000.000 lembar saham baru atau setara maksimal 20% saham untuk publik. 

Adapun harga yang dipatok dalam IPO ini adalah Rp150 per lembar saham, sehingga GUNA berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp75 miliar. Pada aksi korporasi ini Perseroan juga telah menggandeng PT Panin Sekuritas Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. 

“Puji syukur kepada Tuhan, pada hari ini kami berhasil mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis. Melalui IPO ini kami ingin selalu memberi dampak positif, kami ingin secara konsisten memaksimalkan layanan dalam bidang manufaktur dan perdagangan produk makanan serta kacang-kacangan di Indonesia mengingat kami salah satu Leading Company industri tersebut di dalam negeri dan di ASEAN,” kata Direktur Utama PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) Ivan Cokro Saputra dalam seremoni listing GUNA di Jakarta, Selasa (9/7/2024). 

Ivan menyebut, IPO ini menjadi momen penting bagi Perseroan yang telah bertransformasi dari bisnis kecil keluarga menjadi perusahaan publik. Kini, Perseroan memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat khususnya untuk melengkapi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat agar lebih efektif dan efisien. Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja (operational expenditure) Perseroan, seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional Perseroan, antara lain untuk pembelian bahan baku kacang almond dan kacang tanah. 

Dasar pertimbangan Perseroan menggunakan dana dari hasil Penawaran Umum ini untuk membeli bahan baku kacang almond dan kacang tanah yang mana keduanya adalah bahan baku utama Perseroan. 

Ivan mengatakan Panen raya kacang almond hanya terjadi setahun sekali, yaitu pada Agustus sampai Oktober, sehingga pada saat itu harga almond mencapai harga terendah, demikian pula untuk panen raya kacang tanah hanya terjadi sebanyak dua kali dalam setahun di mana panen raya pertama terjadi pada Februari dan dan panen raya kedua terjadi pada bulan September dan Oktober. 

“Oleh sebab itu aksi korporasi, yang dilakukan Perseroan ini guna melakukan pembelian bahan baku tersebut sebanyak-banyaknya untuk persedian dengan harga yang murah karena kebutuhan Perseroan untuk membeli bahan baku sangat penting guna untuk memenuhi permintaan pelanggan,” katanya. 

Ivan menyebut produk Almonesia dan John Farmer telah digunakan sebagai ingredient utama diberbagai macam industri makanan dan minuman serta pada industry horeka & bakery. 

Perseroan juga menjalin kerjasama business to business (B2B) dengan beberapa produsen makanan dan minuman raksasa seperti PT Mayora Indah Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Perusahaan Industri Ceres (Delfi Group), PT Indofood CBP Suksess Makmur Tbk, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, dan produsen lainnya. 

“Perseroan juga memproduksi snack almond dan kacang tanah yang dipasarkan menggunakan merk mitra bisnis Perseroan, sebagai contoh Perseroan bekerja sama dengan Indomaret untuk produk Almond dan kacang kulit kemasan Indomaret,” ujarnya. 

Berdasarkan data yang Perseroan dapatkan dari halaman website Indomaret, per Februari 2024 total gerai Indomaret telah mencapai 22.414, sehingga dapat Perseroan simpulkan untuk pasar produk makanan kemasan kacang almond Perseroan memimpin dari segi jaringan distribusi. 

Adapun berdasarkan data laporan keuangan Perseroan konsolidasi per 31 Desember 2023 yang telah diaudit Perseroan memiliki Total Aset mencapai Rp757,09 miliar, dengan total Penjualan sebesar Rp1,4 triliun dan Laba Neto Tahun Berjalan sebesar Rp94,8 miliar. 

Adapun dari penjualan sebesar Rp1,4 triliun utamanya diperoleh dari penjualan Perseroan dan 2 perusahaan anak, yakni PT Mitrapack Eramandiri dan PT Cubic Indonesia. 

PT Mitrapack Eramandiri memiliki kegiatan usaha perusahaan manufaktur consumer goods berdasarkan kontrak pemasokan barang bagi mitra bisnis.