EmitenNews.com—Saham PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) resmi dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (10/4/2023). PIPA menjadi emiten ke-30 tahun 2023 atau perusahaan tercatat ke 855 di BEI.

 

Menurut Imanuel Kevin Mayola, Corporate Secretary PIPA, saham salah satu perusahaan produsen pipa PVC terkemuka di Indonesia ini mendapatkan respon positif dari para pelaku pasar. Terbukti, selama masa periode penawaran umum saham PIPA  mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 109 kali.

 

Berdasarkan data dari sistem E- IPO., jumlah pemesan saham PIPA mencapai  23.314 nasabah dimana  69 diantaranya berasal dari luar negri. “Total pemesanan Rp2.684.991.316.000,” jelas Imanuel.

 

PIPA melepas 925.000.000 lembar saham ke publik melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO). Adapun jumlah saham Perseroan bernominal Rp20 per unit ini mewakili 27,01% dari modal ditempatkan dan disetor setela setelah IPO. Dengan harga IPO saham  PIPA sebesar Rp105 per unit maka jumlah total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 97.125.000.000,-.

 

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 832,500 juta waran seri I. Setiap pemegang 10 saham baru berhak memperoleh 9 waran seri I. Setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp110 per unit.

 

Junaedi, Direktur Utama PIPA mengungkapkan, dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan pablik baru di tanah seluas 10.952 m2 di Cikande, Serang, Banten. Kedepannya, lanjut dia,  seluruh kegiatan produksi Perseroan akan berpusat di lokasi tersebut. “Dengan memusatkan kegiatan produksi Perseroan ke Cikande selain akan meningkatkan kapasitas dan varian produk pipa PVC, proses produksi Perseroan akan menjadi lebih efisien dan semakin maksimal,”’ujarnya, di Jakarta, Senin (10/4/2023).

 

Selain itu, kata Junaedi, dana tersebut juga akan dipergunakan untuk memperluas jaringan distribusi material dan bahan bangunan. “Terutama di area Kalimantan dimana peningkatan permintaan akan dipicu dengan adanya proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN),” terangnya.

 

“Dengan terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk memahami pertumbuhan industri konstruksi, baik secara teknis maupun inovasi bahan bangunan, dapat memberikan manfaat lebih bagi Perseroan dan meningkatkan daya saing Perseroan dalam industrinya. Sehingga Perseroan tidak hanya berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksi namun juga terus berusaha meningkatkan efisiensi biaya produksi dan proses produksi,” lanjut dia.

 

Selain itu, tutur Junaedi, perluasan produk untuk menghasilkan lebih banyak variasi bahan bangunan berbasis PVC merupakan salah satu faktor yang memiliki prospek masa depan cerah. Hal ini dikarenakan, keuntungan dari bahan PVC yang sangat elastis, harga yang rendah, daya tahan tinggi, dan digunakan secara luas untuk berbagai kebutuhan, seperti: plafon PVC, wallpaper PVC dan lain sebagainya.