EmitenNews.com - Pemerintah memperbaharui data pandemi Covid-19. Senin (21/2/2022) menunjukkan ada penambahan 34.418 kasus infeksi virus Corona penyebab coronavirus disease 2019 (Covid-19) dalam 24 jam terakhir. Dengan tambahan sebanyak itu, total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 5.231.923 penderita.


Demikian terhitung sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan adanya penderita infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia, Senin (2/3/2020). Kasus perdana ini, menimpa pasangan ibu dan anak, warga Kota Depok, Jawa Barat.


Sejak kasus pertama tersebut, jumlah penderita infeksi virus SARS-CoV-2 di Tanah Air terus bertambah. Pandemi Covid-19 kini sudah menjadi momok menakutkan, seperti yang juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Minggu (20/2//2022) siang hingga Senin pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Satgas Penanganan Covid-19 juga menunjukkan bahwa ada penambahan kasus sembuh. Dalam sehari, jumlahnya bertambah 39.929 orang. Dengan demikian, jumlah kasus sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 4.554.711 orang.


Sayangnya, jumlah kasus kematian setelah terpapar Covid-19 juga terus bertambah. Pada periode 20-21 Februari 2022 ada 176 jiwa yang tutup usia, sehingga kasus kematian dari Covid-19 kini mencapai 146.541 orang.


Satgas juga melaporkan saat ini tercatat ada 530.671 kasus aktif Covid-19. Kasus aktif adalah pasien infeksi virus SARS-CoV-2, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, atau memilih menempuh isolasi mandiri.


Dari perkembangan yang ada menunjukkan pandemi Covid-19 belum benar-benar melandai, sehingga harus senantiasa diwaspadai. Pemerintah meminta masyarakat, secara kolektif memiliki tanggung jawab tinggi untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.


Sejauh ini pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M –memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Berdasarkan penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.


Kita tahu jika rajin memakai masker kain, bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen. Kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.


Karena itulah, mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi.


Dengan begitu kita berharap virus SARS-CoV-2 ini, enyah dari Tanah Air. Dengan begitu kita semua bisa kembali hidup normal seperti ketika pandemi Covid-19 belum melanda Negeri tercinta ini. ***