Pandemi Covid-19: Kasus Baru 2.457, DKI Jakarta Kembali jadi Penyumbang Terbanyak
Suasana DKI JAKARTA by nasir .
EmitenNews.com - Perkembangan pandemi Covid-19 hari ini kembali mencatatkan DKI Jakarta di posisi teratas penyumbang kasus baru. Per Senin (31/10/2022), Indonesia mencatat sebanyak 2.457 kasus infeksi virus Corona, atau coronavirus disease 2019 (Covid-19), sebanyak 822 kasus disumbangkan oleh provinsi yang kini dipimpin Pj. Gubernur Heru Budi Hartono itu. Mari terus menegakkan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penyebaran virus Corona lebih luas lagi.
Melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Pemerintah mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Minggu (30/10/2022) siang hingga Senin (31/10/2022), pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.
Setelah DKI Jakarta, provinsi penyumbang kasus infeksi virus Corona terbanyak hari ini adalah Jawa Barat dengan total 362 kasus, kemudian Jawa Timur, 340 kasus. Lalu, Jawa Tengah: 216 kasus, dan Banten: 197 kasus, serta Kalimantan Timur: 87 kasus.
Selanjutnya Daerah Istimewa Yogyakarta: 72 kasus, Sulawesi Selatan: 49 kasus, Bali: 35 kasus. Kemudian Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Timur sama-sama mencatatkan 33 kasus. Di bawahnya lagi, Sumatera Utara: 30 kasus, dan Sulawesi Tengah: 26 kasus.
Kemudian, Aceh: 18 kasus, Nusa Tenggara Barat: 17 kasus, Bengkulu: 14 kasus. Lalu, Riau, dan Papua masing-masing 13 kasus. Lalu, Kepulauan Riau: 11 kasus, Sulawesi Tenggara: 9 kasus.
Berikutnya lagi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara masing-masing mencatatkan 8 kasus. Setelah itu, Sumatera Barat, dan Lampung sama-sama menorehkan 6 kasus.
Lalu, Sulawesi Barat: 5 kasus, Kalimantan Tengah: 4 kasus, Bangka Belitung: 3 kasus, Papua Barat: 2 kasus, Jambi: 1 kasus, dan Maluku Utara: 1 kasus.
Satu hal, dengan perkembangan yang ada, tidak ada salahnya jika pemerintah terus meminta masyarakat memiliki tanggung jawab tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.
Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.
Sementara itu memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.
Jadi, mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi.
Setelah itu kita berharap virus SARS-CoV-2 ini, enyah dari Tanah Air. Dengan begitu kita semua bisa kembali hidup normal seperti ketika pandemi Covid-19 belum melanda Negeri tercinta ini. ***
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan