EmitenNews.com -Sepanjang semester pertama 2023, PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) mencatat laba bersih Rp9,46 miliar, meningkat 22,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya (y-o-y), yakni Rp7,96 miliar.

 

Mengacu pada laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/8), pendapatan dan beban pokok pendapatan SWID menyusut pada enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan tercatat Rp56,99 miliar, atau turun 1,84 persen dari sebelumnya semester pertama 2022 sebesar Rp58,07 miliar.

 

Sementara itu, beban pokok pendapatan juga melorot 22,23 persen menjadi Rp19,15 miliar, dari Rp24,63 miliar. Sehingga laba bruto SWID meningkat 13,17 persen menjadi Rp37,84 miliar, dari sebelumnya Rp33,44 miliar.

 

Laba per saham pada semester I-2023 juga terdongkrak menjadi Rp1,76 per lembar dari Rp1,58 per lembar. Kemudian laba usaha menjadi Rp16,56 miliar dari semula Rp14,25 miliar atau setara peningkatan 16,16 persen.

 

Jumlah aset perusahaan pada paruh pertama 2023 naik 1,75 persen menjadi Rp323,04 miliar dari periode yang sama setahun lalu, yakni Rp317,49 miliar.

 

Liabilitas SWID kini berubah menjadi Rp108,23 miliar dari semula Rp106,28 miliar. Kemudian ekuitas tercatat Rp214,81 miliar dari sebelumnya Rp211,20 miliar.


Pada perdagangan kemarin, saham SWID terkoreksi 1,22 persen atau 1 poin ke level 81 per saham. Frekuensi hanya 173 kali dengan nilai transaksi Rp85,18 juta untuk 1.068.800 saham.

 

Sejak 26 Agustus tahun 2022 saham SWID yang masih di level 138 per saham terus merosot hingga puluhan persen 41,30 secara Year on Year.