EmitenNews.com - PT Energi Mega Persada (ENRG) sepanjang 2021 mencatat penjualan USD406 juta. Melesat 25,30 persen dari periode sama 2020 di level USD324 juta. Selanjutnya, EBITDA terkumpul USD273 juta, naik 17,16 persen dari edisi sama 2020 sejumlah USD233 juta. 


Lonjakan penjualan dan EBITDA pada 2021 itu, terjadi karena ada kenaikan produksi gas dari blok Kangean, dan Bentu. Ditambah, peningkatan produksi minyak dari blok Malacca Strait. ”Harga jual minyak juga mengalami peningkatan dari tahun lalu,” tutur Syailendra S. Bakrie, Direktur Utama Energi Mega Persada, Jumat (8/4). 


Berikutnya, Energi membukukan laba bersih sebesar USD40 juta. Terkoreksi 24,52 persen dari periode sama 2020 di level USD53 juta. Laba bersih pada 2021 akan terlihat lebih besar apabila tidak ada pendapatan lain-lain dari pelunasan, dan penghapusan utang pada tahun sebelumnya. ”Kami berharap investasi yang ditanamkan pada aset-aset sudah ada, dan akuisisi atas beberapa aset baru tahun lalu segera membuahkan hasil, dan menambah nilai bagi para pemegang saham,” harapnya.


Utang jangka pendek sepanjang 2021 menjadi USD0 dari periode sama 2020 USD18 juta. Utang jatuh tempo tersisa USD10 juta dari sebelumnya USD20 juta. Lalu, utang jangka panjang terpangkas menjadi USD42 juta dari periode sama sebelumnya USD78 juta. Sementara itu, equity Energi Mega terkumpul USD448 juta. Melambung 111,32 persen dari periode sama 2020 di kisaran USD212 juta. ”Kami sampaikan kondisi likuiditas makin membaik seperti terlihat dari rasio utang terhadap ekuitas karena peningkatan ekuitas, dan penurunan utang pasca-transaksi penawaran umum terbatas III pada Juli 2021 lalu,” tegas Syailendra. (*)