Pasar Antisipasi Kenaikan Suku Bunga Fed, Sekuritas Ini Jagokan BBRI, BBNI dan BBTN

EmitenNews.com - Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan Jumat 25 Maret 2022 ditutup melemah 0,67% pada level 7.002.
Melemahnya IHSG tak lepas dari koreksi yang terjadi terutama pada saham-saham di sektor infrastruktur. Saham sektor transportasi menjadi satu-satunya sektor yang menguat. Investor asing net buy Rp1,054 triliun, termasuk transaksi di pasar negosiasi atas saham TLKM dengan net buy investor asing sebesar Rp240,08 miliar.
Waterfront Sekuritas memperkirakan pada perdagangan hari ini IHSG akan bergerak di kisaran support 6.970-6.930 dan resistance 7.055-7.075. Saham yang diunggulkan adalah BBRI, BBNI, BBTN, INCO, ANTM, ITMG, EXCL, AKRA, BRPT, BSDE, dan SMRA.
Pada akhir pekan lalu indeks di bursa Wall Street ditutup mix. Indeks Dow Jones dan S&P500 menguat, sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah tipis.
Yield US-Treasury dengan tenor 10 tahun kembali menguat dan menyentuh level 2,5%.
"Investor mulai mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif, setelah pada awal pekan lalu Chairman The Fed Jerome Powell menyatakan akan memerangi inflasi yang dianggap sudah terlalu tinggi," ulas analis Waterfront, Ratna Lim.
Powell menyatakan The Fed dapat menaikkan suku bunga lebih tinggi dari 0,25% menjadi 0,5% jika diperlukan. Akibatnya saham sektor teknologi melemah, namun saham perbankan menguat.
Selanjutnya pasar akan mencermati data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini, diantaranya indeks harga rumah, consumer confidence, ADP Employment, personal income, personal spending, PCE prices, initial claims, nonfarm payrolls unemployment rate dan ISM manufacturing index.(fj)
Related News

Diberdayakan BRI, Pengusaha Kue Ini Sukses Terus Berkembang

Peluang 3 Saham Prajogo Pangestu Masuk MSCI Kembali Tertutup

Mirae Sekuritas Menang, Majelis Hakim Tolak Gugatan Sultan Subang

Telisik! Ini 10 Saham Paling Boncos dalam Sepekan

Periksa! Berikut 10 Saham Paling Menyala Pekan Ini

IHSG Susut 3,82 Persen, Kapitalisasi Pasar Sisa Rp10.695 Triliun