Pasar Modal 2023 Diproyeksi Tetap Volatil, Investor Didorong Bijak Menyikapi

Keempat, risk dari likuiditas. Sebagaimana diketahui, pasar modal di dalam negeri memiliki sejumlah emiten yang masuk ke dalam LQ45 yang memiliki likuiditas besar. “Di mana kalau kita beli, kita bisa keluar juga.”
Namun, ada pula emiten dengan likuiditas rendah sehingga acapkali investor/trader bisa melakukan beli tetapi tidak bisa jual, dan akhirnya ‘nyangkut’ atau terjebak di saham tersebut. “Ini yang namanya risiko dari sisi liquidity,” ujarnya.
Namun demikian, Mono mengingatkan bahwa risk atau risiko selalu berjalan berdampingan dengan reward atau peluang. Di saat pasar sedang bergejolak seperti saat ini, dia meyakini bahwa peluang masih tetap ada.
Related News

BRI Siaga Weekend Banking & Digital Selama Libur Maulid Nabi 2025

Pemerintah Bakal Lebih Aktif Intervensi Tekan Harga Beras

Sambut HPN 2025, BTN Terjun Serap Aspirasi Nasabah

IHSG Ditutup Turun 0,23 Persen. Cek Saham Pemicunya

Komisi XII Setuju Pagu ESDM 2026 Rp21,6T, Naik Signifikan dari Rp8,12T

IHSG Terkoreksi 16 Poin di Sesi I, Sektor Barang Baku Tertekan