Pasar Modal 2023 Diproyeksi Tetap Volatil, Investor Didorong Bijak Menyikapi

Keempat, risk dari likuiditas. Sebagaimana diketahui, pasar modal di dalam negeri memiliki sejumlah emiten yang masuk ke dalam LQ45 yang memiliki likuiditas besar. “Di mana kalau kita beli, kita bisa keluar juga.”
Namun, ada pula emiten dengan likuiditas rendah sehingga acapkali investor/trader bisa melakukan beli tetapi tidak bisa jual, dan akhirnya ‘nyangkut’ atau terjebak di saham tersebut. “Ini yang namanya risiko dari sisi liquidity,” ujarnya.
Namun demikian, Mono mengingatkan bahwa risk atau risiko selalu berjalan berdampingan dengan reward atau peluang. Di saat pasar sedang bergejolak seperti saat ini, dia meyakini bahwa peluang masih tetap ada.
Related News

IHSG Ditutup Turun 0,47 Persen, Saham dan Sektor Ini Pemicunya

Maret 2025, Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar 1,58 Persen

IHSG Berbalik Turun 0,33 Persen di Sesi I, MDKA, PANI, MLPT Anjlok!

Waspada, IHSG Susuri Level 5.800

Market Memburuk, Serbu Saham BRPT, PGAS, dan GOTO

Gandeng BTN, Qatar Bangun Ratusan Ribu Hunian USD2 Miliar