Pasar Tunggu Rilis Data Ekonomi China, Indeks Saham Asia Dibuka Naik
EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Senin (15/11) dibuka naik setelah indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu ditutup naik didorong oleh saham-saham di sektor Teknologi dan Layanan Komunikasi.
Namun demikian secara mingguan, indeks saham di Wall Street mencatatkan penurunan dengan DJIA turun 0.6% dan S&P 500 menciut 0.3%. NASDAQ terpangkas 0.7% seiring dengan naiknya imbal hasil obligasi sepanjang minggu lalu.
Di pasar obligasi sendiri, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun naik tipis 2 bps menjadi 1.58% pada hari Jumat.
"Pagi ini investor mencerna rilis data perhitungan awal pertumbuhan ekonomi (PDB) 3Q21 Jepang yang mencatatkan kontraksi 3% dibanding kuartal sebelumnya. Jauh lebih buruk dari estimasi pasar yang hanya kontraksi sebesar 0.8%," kata analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha. Ekonomi Jepang sudah mengalami kontraksi sebanyak 5 kuartal dalam 8 kuartal terakhir.
Jika tanpa memperhitungkan laju pertumbuhan terendah selama pandemik, maka pertumbuhan PDB riil Jepang berada pada titik terendah sejak akhir 2014. Kontraksi ekonomi ini memberi PM Fumio Kishida justifikasi tambahan untuk meluncurkan paket stimulus fiskal agar ekonomi Jepang kembali ke jalur pemulihan.
Menurut Dustin investor juga menantikan rilis sejumlah data ekonomi penting bulan Oktober Tiongkok hari ini yang meliputi Indeks Harga Rumah (House Price Index), Industrial Production, Peenjualan Ritel (Retail Sales), Tingkat Pengangguran (Unemployment Rate) serta Investasi Aset Tidak Bergerak (Fixed Asset Investment).
Indikator seperti penurunan harga properti, konsumen yang merasa khawatir ditambah lagi dengan sektor manufaktur yang mulai menurun semua mengarah pada perlambatan momentum pemulihan ekonomi Tiongkok. Respon kebijakan yang terbatas dari Beijing membuyarkan harapan adanya dukungan berupa paket stimulus, paling tidak untuk saat ini.
Untuk perdagangan di BEI hari ini Phillip Sekuritas memprediksi IHSG bergerak bullish dengan support-resistance di rentang 6.625-6.695. Adapun data teknikal saham yang direkomendasikan adalah sebagai berikut.
SMGR
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 9,025
Target Price 1 : 9,700
Target Price 2 : 10,100
Stop Loss : 8,725
KLBF
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 1,495
Target Price 1 : 1,590
Target Price 2 : 1,650
Stop Loss : 1,430
ICBP
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 8,900
Target Price 1 : 9,425
Target Price 2 : 9,900
Stop Loss : 8,650.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha