EmitenNews.com—Usai melalui serangkaian tahapan IPO, PT Hetzer Medical Indonesia Tbk akhirnya listing di Bursa Efek Indonesia pada dengan kode saham MEDS. “Dengan tercatatnya Perseroan di Bursa Efek Indonesia, hal ini merupakan langkah awal dari pengembangan bisnis untuk dapat memajukan industri alat kesehatan di Indonesia.” ujar A. Padmono Budi Sanyoto, direktur utama Perseroan.

 

MEDS akan memulai perdagangan saham pada tanggal 10 Agustus 2022 dengan harga penawaran Rp125,- per lembar saham. Dalam Penawaran Umum Perdana ini, Perseroan menawarakan 312.500.000 saham baru atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Dengan demikian, total dana yang dihimpun adalah sebesar Rp39,06 miliar.

 

Listing perdana MEDS disambut gempita oleh pelaku pasar hingga mengalami harga lonjakan menyentuh level batas atas atau ARA di Rp168 atau naik 43 poin setara 34,40 persen dari harga perdana Rp125 per saham.

 

Lonjakan harga saham MEDS di topang oleh volume saham ditransaksikan sebanyak 43,05 juta lembar, nilai transaksi mencapai Rp7,27 miliar dan frekuensi 2.862 kali hingga pukul 09:15 WIB.

 

“Proses IPO MEDS telah berjalan dengan lancar dan sesuai ekspektasi seluruh stakeholder, underwriter dan profesi penunjang lainnya. Antusiasme dari investor dalam Penawaran Umum Perdana MEDS tergolong cukup tinggi, setelah melihat masa penawaran umum pada tanggal 2 – 8 Agustus 2022” ungkap A. Padmono Budi Sanyoto.

 

Jemmy Kurniawan selaku Komisaris Utama Perseroan mengatakan, “Kami berterima kasih atas antusiasme investor yang begitu tinggi pada Penawaran Umum Perdana MEDS. Kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan yang diberikan pada investor dengan menjalankan standar good corporate governance yang baik dengan tetap meningkatkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham atau investor Perseroan”.

 

Dana IPO akan digunakan untuk melakukan renovasi gudang milik Perseroan menjadi pabrik yang dapat beroperasi, pembelian mesin masker Duckbill, dan masker medis KN95, masker medis KF94 dan masker medis N95 serta bahan baku produksi. “Setelah IPO, Perseroan mampu memproduksi varian masker yang lebih luas. Kami yakin tren penggunaan masker akan tetap berlanjut meskipun pandemi sudah relatif terkendali. 

 

Kedepannya pada tahun 2023 dan seterusnya kami akan melakukan diversifikasi produk alat kesehatan lainnya sesuai dengan visi Perseroan untuk menghadirkan produk-produk yang inovatif, berkualitas baik, terjangkau dan bermanfaat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih sehat. Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan rata-rata per tahun hingga 30% untuk tahun 2023 – 2026”, jelas Franciscus Rijadi selaku Direktur Perseroan.