Pefindo Pertahankan Peringkat Mitratel (MTEL) idAAA, Ini Sebabnya
Salah satu menara milik Mitratel.
EmitenNews.com – PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) mempertahankan peringkat idAAA dengan outlook pemeringkatan yang stabil untuk Peringkat Perusahaan dan Peringkat atas Efek Utang Medium Term Notes (MTN) senilai Rp 550 miliar kepada PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL atau Mitratel).
Kemampuan Perseroan untuk memenuhi Kewajiban Keuangan Jangka Panjang atas Efek Utang sangat baik. Hal ini juga terlihat dari pernyataan PEFINDO pada Rating Summary 5 April 2024 untuk Mitratel dimana ditegaskan, “Outlook untuk peringkat Perusahaan adalah stabil. Peringkat mencerminkan posisi pasar Mitratel yang superior, visibilitas pendapatan yang kuat, serta profil keuangan yang sangat kuat. Peringkat tersebut dibatasi oleh rasio tenancy yang relatif rendah”.
Adapun untuk Rating Perusahaan berlaku mulai 3 April 2024 – 1 April 2025 dan untuk Rating MTN berlaku mulai 3 April 2024 – 6 Oktober 2024. Kedua Rating ini merupakan hasil review PEFINDO atas Kinerja Keuangan Mitratel Full Year 2023 dan Semester I-2024 serta Prospek Bisnis Perseroan.
Direktur Investasi Mitratel, merangkap Sekretaris Perusahaan, Hendra Purnama memberikan apresiasi kepada PEFINDO yang telah melakukan afirmasi ulang peringkat Mitratel yaitu idAAA. Selama kuarter pertama 2024, Mitratel berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp2,2 triliun, tumbuh 7,3% YoY (year on year).
Sementara profil pendapatan masih disokong oleh bisnis sewa menara sebesar Rp1.83 triliun, meningkat 5,4 YoY%. Adapun di 2024 ini cukup berbeda bila dibandingkan dengan 2023, dimana bisnis fiber Mitratel memperlihatkan pertumbuhan yang sangat tinggi ini dan menjadi engine growth baru bagi Perseroan. Bisnis fiber berhasil mencatatkan pendapatan sebesar mencapai Rp85 miliar, dan tumbuh 148,8% YoY.
Pertumbuhan di sisi pendapatan berhasil diimbangi dengan pengelolaan biaya secara lebih efisien. Alhasil, perseroan mampu membukukan EBITDA senilai Rp1.84 triliun, melonjak 9,9%. EBITDA Margin ikut meningkat 2,0 poin menjadi 83,5%. Berbagai pencapaian ini menghasilkan laba bersih senilai Rp521 miliar, tumbuh 4,0% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp501 miliar.
Kinerja Mitratel pada FY 2023 berhasil Finish Strong dengan memperoleh Triple Double Digit Growth, pada Revenue, EBITDA dan Net Income. Kinerja cemerlang tersebut berlanjut pada kinerja 1Q 2024, dimana fundamental Mitratel semakin kokoh.
Mitratel semakin mengukuhkan diri menjadi Perusahaan Digital infrastruktur Terbesar di Asia Tenggara dari sisi Jumlah Kepemilikan Menara dengan memiliki 38.135 Menara per akhir Maret 2024, bertambah 0,3% dari posisi akhir Desember 2023. Sebanyak 41% menara berada di Jawa, sedangkan 59% sisanya tersebar di luar Jawa.
Lalu, panjang fiber optik Perseroan mencapai 36.257 kilometer. Jika dihitung dari akhir Desember 2023 atau year to date (YtD), Mitratel berhasil menambah panjang fiber optik hingga 3,736 kilometer, tumbuh 11,5%. Seiring pertumbuhan aset menara dan fiber optik, Mitratel mencatatkan kenaikan jumlah penyewa (tenant) dari 57.409 pada akhir Desember 2023 menjadi 57.808 pada akhir Maret 2024, atau bertambah 399 tenant dalam satu kuartal. Sedangkan kolokasi meningkat 1,4% dari 19.395 menjadi 19.673 pada kurun waktu yang sama. Hal ini membuat tenancy ratio naik menjadi 1,52x.
Keunggulan portofolio yang dimiliki melalui diversifikasi di luar Jawa, menempatkan Mitratel menjadi mitra pilihan utama bagi MNO dalam memperluas coverage jaringan dan bisnis telekomunikasi ke seluruh pelosok negeri. Serta, keberhasilan Mitratel untuk menempatkan posisi sebagai Digital Infraco melalui ekstensifikasi portofolio, dimana dapat dilihat dari bisnis fiber yang berbuah manis menempatkan Mitratel menjadi one-stop solution bagi MNO. Tentunya semangat dan kinerja ini tak terlepas dari komitmen Mitratel untuk terus memberikan yang terbaik bagi seluruh stakeholder dan shareholder kami.
Related News
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW
Petinggi Emiten TP Rachmat (DRMA) Tampung Lagi Rp1.065 per Lembar
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya