Pefindo Pertegas Peringkat ADCP idBBB, Telisik Ini Sebabnya
Gedung garapan Adhi commuter Properti. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat Adhi Commuter Properti (ADCP) dengan idBBB. Itu juga berlaku untuk obligasi I-II, dan peringkat idBBB(sy) untuk sukuk masih beredar.
Pefindo juga menegaskan peringkat idAAA(cg) untuk obligasi III masih beredar, sepenuhnya dijamin Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF) dengan rating idAAA/Stabil. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil.
Peringkat perusahaan mencerminkan dukungan kuat Adhi Karya (ADHI) sebagai induk usaha, captive market dari pengguna jasa Light Rail Transit (LRT), dan kualitas aset solid. Sebaliknya, peringkat tersebut dibatasi ukuran-ukuran struktur permodalan agresif, perlindungan arus kas lemah, pendapatan berulang terbatas, dan paparan terhadap perubahan kondisi makroekonomi.
Peringkat obligasi III didasarkan pada jaminan penuh, tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan CGIF berdasar perjanjian penjaminan, dan kekuatan finansial CGIF superior. Peringkat instrumen dapat diturunkan apabila peringkat penjamin diturunkan, atau terdapat pelanggaran terhadap perjanjian penjaminan yang mengakibatkan berakhirnya penjaminan.
Peringkat dapat dinaikkan kalau perusahaan secara konsisten mencapai pra-penjualan, pendapatan diproyeksi, dan mampu mengurangi tingkat utang secara signifikan. Peringkat dapat diturunkan kalau perseroan membukukan utang lebih tinggi dibanding proyeksi.
Pendapatan atau EBITDA lebih rendah dari proyeksi, karena tingkat penjualan rendah, perkembangan konstruksi tertunda, atau biaya lebih tinggi dari perkiraan, mengakibatkan ukuran-ukuran struktur permodalan lebih agresif, dan perlindungan arus kas lebih lemah.
Berdiri pada 9 Maret 2018, Adhi Commuter Properti merupakan pengembang khusus produk properti berkonsep transit-oriented development (TOD). Perusahaan menjual apartemen, gedung perkantoran, rumah tapak, dan menghasilkan pendapatan berulang dari hotel-hotel bermerek GranDhika di Jakarta, Semarang, dan Medan.
Per 30 Juni 2024, pemegang saham Adhi Commuter antara lain Adhi Karya (ADHI) dengan porsi 90 persen, dan publik mengempit tidak kurang dari 10 persen. Sebagai penanggung, CGIF didirikan pada November 2010 sebagai bagian utama dari Asian Bond Market Initiative (ABMI), untuk mempromosikan perkembangan ekonomi, dan stabilitas keuangan melalui perkembangan pasar obligasi domestik kawasan ASEAN.
Mandat itu, diberikan oleh negara anggota terdiri dari negara-negara dalam ASEAN+3 negara (Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea), dan Asian Development Bank (ADB). CGIF didirikan sebagai trust fund dari ADB (peringkat AAA/stabil dari Standard and Poor’s), memiliki arti walau secara operasional dan keuangan terpisah dari ADB, secara hukum bukan merupakan badan hukum terpisah. (*)
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M