EmitenNews.com - Dalam beberapa tahun terakhir, investasi di sektor riil dan infrastruktur telah menjadi tren global yang mendominasi sektor keuangan. Infrastruktur yang berkembang pesat, energi terbarukan, serta teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan big data, berperan penting dalam membangun ekonomi yang berkelanjutan. Melalui artikel ini, kita akan melihat bagaimana tren ini mempengaruhi ekonomi global dan Indonesia, serta peluang dan tantangan yang muncul.

Sektor Riil dan Infrastruktur sebagai Fondasi Ekonomi Modern

Infrastruktur mencakup fasilitas dasar seperti jalan, jembatan, bandara, serta jaringan listrik yang mendukung kegiatan ekonomi. Investasi di sektor ini berdampak langsung terhadap peningkatan produktivitas dan daya saing nasional. Menurut World Bank, setiap peningkatan 1% dalam investasi infrastruktur dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 2%. Oleh karena itu, negara-negara terus berfokus pada peningkatan infrastruktur sebagai bagian dari strategi pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, investasi infrastruktur berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan mendorong pembangunan berkelanjutan yang mengurangi emisi karbon dan memperbaiki akses energi bersih. Salah satu contoh global adalah inisiatif Belt and Road dari China, yang mendukung pembangunan infrastruktur hijau di berbagai negara.

Transformasi Energi Terbarukan

Dalam konteks perubahan iklim, energi terbarukan telah menjadi sektor yang sangat diminati. Biaya produksi energi dari sumber-sumber terbarukan seperti tenaga surya dan angin telah turun secara signifikan, membuat energi bersih lebih kompetitif daripada bahan bakar fosil. Indonesia, dengan potensi besar dalam tenaga air, panas bumi, dan biomassa, berada di posisi strategis untuk memperluas kapasitas energi terbarukannya.

Namun, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti tingginya biaya awal dan infrastruktur yang belum memadai. Pemerintah terus mendorong investasi di sektor energi terbarukan melalui kebijakan pro-investasi dan standar emisi yang lebih ketat.

Teknologi Canggih dan Revolusi Industri 4.0

Teknologi digital, khususnya AI, IoT, dan big data, telah mengubah cara infrastruktur direncanakan dan dikelola. Konsep kota pintar (smart cities) menjadi fokus banyak pemerintah di seluruh dunia. Di Singapura, misalnya, IoT dan AI digunakan untuk mengelola sistem energi dan transportasi secara efisien. Di Indonesia, proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan bertujuan menjadi salah satu kota paling berkelanjutan di dunia melalui penerapan teknologi canggih dan energi terbarukan.

Tantangan Investasi Infrastruktur dan Energi

Meskipun banyak peluang di sektor ini, risiko tetap ada. Ketidakpastian regulasi menjadi salah satu tantangan utama, terutama dalam proses pembebasan lahan yang sering menunda proyek-proyek besar. Selain itu, biaya modal yang tinggi juga menjadi hambatan utama, terutama dalam pengembangan teknologi tinggi dan energi terbarukan. Di Indonesia, proyek-proyek infrastruktur besar biasanya membutuhkan pembiayaan dari berbagai sumber, termasuk pinjaman internasional dan investor swasta.

Peluang Investasi di Pasar Modal Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan signifikan dalam emiten yang bergerak di bidang infrastruktur dan energi terbarukan. Beberapa perusahaan besar seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) aktif terlibat dalam proyek infrastruktur nasional dan energi bersih. Saham-saham di sektor ini semakin diminati oleh investor yang mencari stabilitas jangka panjang dan kesadaran akan pentingnya investasi berkelanjutan.

Dukungan pemerintah juga terlihat melalui inisiatif seperti penerbitan green bonds dan pembentukan Indonesia Investment Authority (INA), yang membantu mendanai proyek- proyek ramah lingkungan.

Masa Depan Investasi di Sektor Energi dan Infrastruktur

Dengan meningkatnya tekanan global untuk mengatasi perubahan iklim, energi terbarukan dan infrastruktur berkelanjutan akan terus menjadi fokus investasi. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi nasional. Teknologi penyimpanan energi seperti baterai juga akan menjadi kunci dalam mengatasi tantangan ketergantungan pada sumber energi intermiten seperti tenaga surya dan angin.

Namun, biaya pembangunan infrastruktur ramah iklim masih menjadi tantangan utama. Meski demikian, melalui kerja sama antara pemerintah, swasta, dan lembaga keuangan internasional, peluang ini dapat dimanfaatkan dengan baik.