EmitenNews.com - Kementerian Perhubungan resmi memulai pembangunan rel ganda kereta api Solo - Semarang fase 1 segmen Solo Balapan - Kaliyoso sepanjang 10 kilometer spoor (Km'sp).


Dari 10 Km'sp, sekitar 1,8 Km'sp-nya akan dibangun secara layang (elevated). Ini merupakan rel layang terpanjang di Indonesia, yang diharapkan dapat mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang Simpang Joglo, Solo.


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, pada Sabtu (8/1), hadir langsung ke Simpang Joglo untuk melakukan Ground Breaking Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Solo Balapan – Kaliyoso.


Kementerian Perhubungan bersama Kementerian PUPR, Pemprov Jateng dan Pemkot Surakarta bersinergi melakukan penataan perlintasan sebidang di Simpang Joglo.


Penataan yang dilakukan yaitu: Pertama, pembangunan rel ganda kereta api elevated (layang) sepanjang 1,8 Km'sp yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub. Desain konstruksi jembatan rel layang mengadopsi kearifan lokal yang ada kota Solo yaitu Batik Sidomukti, Pasar Klewer dan Keraton.


Proyek rel ganda KA Solo Balapan - Kaliyoso sepanjang 10 Km'sp, dibangun dengan biaya sekitar Rp920 Milyar yang berasal dari rupiah murni dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Ditargetkan, pembangunannya selesai pada akhir tahun 2023.


Kedua, pembangunan underpass jalan nasional yang menghubungkan antara Jalan Ki Mangunsarkoro dan Jalan Sumpah Pemuda yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.


Ketiga, pembebasan lahan jalan provinsi dan kabupaten/kota oleh Pemprov Jateng dan Pemkot Solo.


Menhub mengungkapkan, jalur kereta di Simpang Joglo ini memiliki frekuensi pergerakan kereta api yang cukup padat, karena dilintasi oleh tiga jenis kereta yaitu: Kereta Jarak Jauh (penumpang dan barang), Kereta Bandara Adi Sumarmo (BIAS), dan Kereta Komuter Solo-Jogja.


Adanya Simpang Joglo membuat headway (waktu kedatangan) kereta api menjadi lebih dari 30 menit. Dengan dibangunannya rel layang diharapkan headway kereta api turun signifikan menjadi kurang dari 15 menit.


“Lalu lintas di Simpang Joglo ini sangat padat dan menjadi titik kemacetan. Dengan adanya penataan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah lalu lintas jalan dan pergerakan kereta api,” ucap Menhub.


Menhub optimis, dengan adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, pembangunan akan berjalan dengan baik.(fj)