Pemulihan Bencana Sumatera, Pemerintah Impor 100 Jembatan Bailey
Salah satu jembatan bailey yang dipasang untuk mempercepat pemulihan pascabencana Sumatera. Dok. Bakom RI/Kompas.
EmitenNews.com - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Pertahanan membeli 100 jembatan bailey dari luar negeri. Ini bagian dari tekad pemerintah mempercepat pemulihan pascabencana Sumatera. Pengadaan jembatan darurat diharapkan dapat segera memulihkan akses perhubungan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang rusak parah akibat bencana banjir, dan tanah longsor akhir November-awal Desember 2025.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, menargetkan dukungan 100 jembatan bailey tambahan dapat mulai tiba pada Januari 2026 agar selanjutnya dapat terpasang seluruhnya paling lambat Februari.
"Presiden melalui Kementerian Pertahanan akan mencari 100 bailey dari luar, untuk mendukung upaya pemulihan pascabencana ini. Mungkin ini akan kita gunakan di daerah-daerah di seluruh Indonesia," kata Jenderal Maruli Simanjuntak dalam konferensi pers di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin (29/12/2025).
Maruli Simanjuntak yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Perbaikan Infrastruktur untuk pemulihan pascabencana Sumatera itu menjelaskan bahwa saat ini TNI AD bekerja dengan sistem tiga giliran untuk mempercepat pembangunan jembatan darurat itu.
"Jadi anggota kita bekerja pagi, siang, malam. Kalau tidak bekerja seperti ini, saya kira tidak akan mencapai target yang seperti kita dapatkan," ujar mantan Pangkostrad itu.
Pemasangan jembatan bailey menghadapi tantangan besar, terutama pada tahap survei lokasi dan distribusi logistik. Maruli menjelaskan alur pembangunan jembatan bailey diawali setelah Satgas menerima laporan kerusakan jembatan yang rusak. Satgas harus menentukan jenis jembatan yang paling sesuai, lalu mengirimkannya dari Jakarta ke lokasi terdampak.
Sejauh ini TNI AD telah mendata kebutuhan 44 jembatan bailey, dengan rincian 12 unit telah selesai dipasang, enam unit masih dalam proses pemasangan, 15 unit dalam perjalanan, dan sisanya masih dalam tahap pengumpulan.
Selain jembatan bailey, TNI AD juga membangun 47 titik jembatan armco serta menyiapkan 11 jembatan gantung untuk mendukung mobilitas warga dan distribusi logistik di daerah terdampak bencana.
"Setelah bencana ini mungkin daerah yang jembatan-jembatannya dulunya kayu, sekarang bisa jadi armco," ujar menantu Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan tersebut.
Di luar pembangunan jembatan darurat, TNI AD juga terus menjalankan program penyediaan air bersih melalui air bor di wilayah terdampak bencana. Dengan begitu, KSAD berharap banyak peningkatan, dan perbaikan yang bisa didapatkan oleh masyarakat-masyarakat yang tertimpa bencana.
Pada bagian lain Maruli Simanjuntak juga mengungkapkan kemarahannya atas hilangnya sejumlah baut, atau besi jembatan darurat itu. Ia bahkan menyebut ada yang mencoba sabotase atas upaya pemerintah mengatasi berbagai kerusakan akibat bencana Sumatera. ***
Related News
Pemerintah Terapkan Hukuman Pidana Kerja Sosial Mulai Januari 2026
Terbitkan SP3 Kasus Izin Tambang Nikel Rp2,7T, KPK Ungkap Alasannya
Tembus Jalur Darat, Pertamina Pasok BBM ke SPBU Bener Meriah
Tom Lembong Harap MA Jalankan Rekomendasi Sanksi Hakim Nonpalu
Bantuan Pemerintah Rp8 Juta Per Keluarga Korban Bencana Sumatera
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Tim Masih Cari 4 WNA Spanyol





