EmitenNews.com -  Emiten jasa tambang batu bara  PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mencatat rugi bersih senilai USD461,54 ribu dalam tiga bulan pertama tahun 2022, atau menyusut 98,19 persen dibandingkan kuartal I 2021 atau setara dengan USD25,518 juta.

 

Merujuk data laporan keuangan kuartal I 2022 tanpa audit DOID yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/5/2022). Jelasnya, pendapatan bersih naik 108,8 persen menjadi USD332,25 juta yang ditopang pendapatan jasa dari Berau Coal, atau naik 31 persen dibanding kuartal I 2021 senilai USD74,102 juta.

 

Senada, pendapatan jasa dari Adaro Indonesia naik 138,9 persen menjadi USD49,796 juta. Demikian juga dengan pendapatan jasa dari Indonesia Pratama naik 129,5 persen menjadi USD46,646 juta.

 

Bahkan, perseroan membukukan pendapatan jasa dari BM Alliance Coal Operatioan Pty Ltd senilai USD44,231 juta, pos ini nihil pada kuartal I 2021.

 

Walau beban pokok pendapatan membengkak 99,3 persen menjadi USD301,22 juta, tapi laba kotor melonjak 342,8 persen menjadi USD31,028 juta.

 

Menariknya, perseroan mencatatkan pendapatan lain lain senilai USD5.161 juta, atau naik 959 persen. Sehingga membukukan laba sebelum pajak senilai USD1,721 juta, atau membaik dibandingkan kuartal I 2021 yang mencatatkan rugi USD30,254 juta.

 

Sayangnya, beban pajak penghasilan terbilang USD2,183 juta. Sedangkan di akhir Maret 2021 mendapatkan manfaat pajak penghasilan senilai USD4,735 juta. Dampaknya, rugi periode berjalan tercatat sebesar USD461,54 ribu.

 

Sehingga, rugi per saham dasar membaik ke level USD0,00005, sedangkan di akhir Maret 2021 berada di level USD0,00296.