EmitenNews.com - Dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia dan Hari Hak Asasi Hewan Sedunia, KPOP4PLANET dan para penggemar BigBang G-Dragon dari Indonesia, mengirimkan surat terbuka untuk mendesak Hana Bank agar segera berhenti mendanai proyek nikel yang ditenagai PLTU batu bara di Pulau Obi, Maluku Utara. Desakan ini menyusul pendanaan Hana Bank ke anak usaha Harita Nickel yang masih bergantung pada batu bara dalam operasinya.

Laporan Recourse pada 2024 mengungkapkan, PT Korea Exchange Bank (KEB) Hana Bank Indonesia, bersama DBS, UOB dan perbankan lainnya, menyediakan pinjaman total US$530 juta kepada PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF) –anak perusahaan dari Harita Nickel di Pulau Obi– pada 2022. Tak hanya itu, sejak 2018, Hana Bank telah mengucurkan pembiayaan US$84 juta ke Grup Harita, mengacu laporan Market Forces. Padahal, pada 2021, Hana Financial Group telah mengumumkan akan menghentikan pembiayaan untuk proyek terkait pembangunan PLTU batu bara di dalam dan luar negeri.

Surat terbuka tersebut merupakan bagian dari kampanye KPOP4PLANET “Hana, Bring K-pop Not Coal”. Kampanye ini dipimpin oleh penggemar K-pop di Indonesia, terutama FAM dan VIP di mana idola mereka G-Dragon BigBang adalah brand ambassador terbaru Hana Financial Group, induk perusahaan Hana Bank.

“Banyak penggemar yang senang saat Hana memilih idola kami sebagai brand ambassador, tetapi kami justru belum melihat kolaborasi ini di Indonesia. Sebaliknya, Hana justru membiayai proyek-proyek yang merusak dan membahayakan komunitas lokal dan lingkungan kami. Oleh sebab itu, penggemar mendorong Hana untuk membawa Kpop ke Indonesia, bukan pembiayaan batu bara,” kata Juru Kampanye KPOP4PLANET Indonesia Nurul Sarifah, Rabu (10/12).

Mengacu Laporan Keberlanjutan Harita pada 2024, emisi perusahaan tercatat sebesar 10,87 juta ton setara CO2 per tahun. Angka ini, menurut laporan Market Forces, setara hampir 1% dari total emisi Indonesia pada 2023 atau sama dengan emisi dari 2,36 juta mobil berbahan bakar gas yang dikendarai selama satu tahun.

Tak hanya itu, operasi nikel dilaporkan membahayakan komunitas lokal, lingkungan, dan keanekaragaman hayati Pulau Obi. Mengacu Laporan Climate Rights International 2025, operasi nikel di pulau Obi berimbas pada hak masyarakat atas lahan mereka dan relokasi yang dipaksakan dan tidak layak ke EcoVillage. Yang terbaru, laporan Gecko Project menemukan kandungan metal berat pada level berbahaya dalam ikan hasil tangkapan di perairan sekitar proyek nikel, yang menimbulkan risiko kesehatan terutama pada anak-anak.

“Pembiayaan KEB Hana ke Grup Harita memperburuk krisis iklim karena mendukung pembangunan 2,1 gigawatt (GW) PLTU khusus industri (captive), dimana International Energy Agency (IEA) telah memperingatkan untuk dihentikan demi menyelamatkan ekonomi dan masa depan. Karenanya, kami mendesak Hana Bank untuk berhenti membiayai perusahaan yang pembangunan PLTU captive, termasuk Grup Harita yang bergantung pada bahan bakar fosil dalam operasi pengolahan nikelnya,” ujar Juru Kampanye Keuangan Energi Indonesia Market Forces Ginanjar Ariyasuta.

Sementara itu, Hana Bank populer di kalangan anak muda Indonesia melalui bank digital mereka Line Bank, yang memiliki lebih dari 1,2 juta nasabah pada 2024. Bank ini dikenal oleh penggemar lantaran induk usahanya Hana Financial Group, menunjuk sejumlah idola K-pop sebagai brand ambassador, seperti G-Dragon dan Ahn Yujin dari IVE.

Merespon keterlibatan bank ini dalam operasi nikel yang merusak, tujuh basis penggemar telah menandatangani surat terbuka yang akan dikirim ke kantor pusat Hana Bank di Seoul oleh KPOP4PLANET. Lebih dari 161.000 penggemar lainnya yang tergabung sebagai pengikut mendukung aksi daring di Instagram dan X untuk menandai massal akun Hana Bank Korea dan menuntut pertanggungjawaban mereka.

Salah satu pendukung kampanye sekaligus penggemar G-Dragon dengan akun @istri.jidi mengungkapkan kekecewaannya, “Saat melihat GD menjadi brand ambassador dari Hana, sebagai penggemar tentu ada rasa bangga yang sulit dijelaskan. Tapi aku kecewa saat tahu bahwa pembiayaan Hana merugikan masyarakat dan lingkungan Pulau Obi. Aku berharap Hana bisa sejalan dengan nilai-nilai yang selalu GD bawa tentang masa depan yang lebih baik.” (*)