EmitenNews.com - Ini progres pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) atau Smelter Alumina, di Mempawah, Kalimantan Barat. Pembangunan SGAR Mempawah sudah mencapai 68%, dengan target selesai pada tahun 2024. Karena pembangunan SGAR hampir rampung, itu berarti proses hilirisasi industri aluminium nasional sudah hampir lengkap.

 

Demikian kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartiko Wirjoatmodjo, saat meninjau progres  pembangunan Smelter Alumina, pada Rabu (27/8/2023).  

 

Dalam peninjauan itu, hadir Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo dan Direktur Utama PT INALUM Danny Praditya. Kemudian Direktur Pengembangan Usaha INALUM Melati Sarnita dan Direktur Utama BAI Leonard Manurung. 

 

Kunjungan peninjauan tersebut merupakan langkah Kementerian BUMN dalam mendukung pelaksanaan proyek strategis nasional dalam memenuhi kebutuhan alumina di Indonesia. 

 

Wamen Kartiko sempat meninjau perkembangan pembangunan Smelter yang sudah dimulai sejak 2019. Sejauh ini progress pembangunannya mencapai 68%, dengan target selesai pada tahun 2024.

 

 "Kalau ini rampung, maka lengkap hilirisasi industri alumunium kita," kata Kartiko Wirjoatmodjp dalam keterangan resmi PT Indonesia Asahan Alumunium, seperti dikutip Kamis (28/9/2023). 


Hubungkan rantai pasok

Jika proyek SGAR ini rampung, nantinya akan menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit (Kalimantan Barat) dengan pabrik peleburan aluminium (INALUM). 

 

Jika sudah beroperasi, smelter ini diperhitungkan bisa memproduksi 1 juta ton alumina per tahun (bahan baku 3.3 juta ton bauksit per tahun). Ditargetkan akan mulai berproduksi pada tahun 2024 dan mencapai full kapasitas produksi pada 2025. 

 

Smelter Grade Alumina Refinery yang berada di Mempawah, Kalimantan Barat, merupakan projek strategis yang dijalankan secara kolaborasi oleh INALUM dan ANTAM melalui anak usaha INALUM yaitu PT Borneo Alumina Indonesia (BAI).