EmitenNews.com - Pertemuan sejumlah filantropi dunia di Bali pada April 2022, akan membahas berbagai isu. Salah satunya membahas dengan tuntas UMKM. Itu momentum positif Indonesia untuk mengakselerasi UMKM unggul, dan mendunia. 


”Pertemuan itu kesempatan Indonesia mengambil manfaat untuk menjalin kemitraan lebih luas,” tutur Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki, Jumat (28/1). 


Teten menegaskan Indonesia memiliki potensi besar sebagai daya tarik bagi berbagai negara dan organisasi dunia termasuk para filantropi untuk menjalin kemitraan.  Sebab, dalam berbagai kajian menunjukkan tren ekonomi dunia akan bergeser dari ekonomi berbasis ekstraksi sumber daya alam (SDA) ke ekonomi hijau berkelanjutan. Nah, UMKM Indonesia memiliki modalitas besar untuk memimpin pergeseran ekonomi di masa depan. 


Indonesia dipandang strategis untuk masa depan ekonomi dunia. Itu karena Indonesia memiliki generasi muda mencapai lebih dari 64 persen penduduk, keragaman sumber daya alam di darat, dan laut kaya, pasar luas dengan potensi ekonomi digital sangat besar, dan berbagai praktik baik pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat. ”Itu modal dan sumber daya yang memikat,” ucap Teten. 


Berbagai kegiatan Internasional berlangsung di Indonesia sepanjang tahun ini menjadi peluang untuk optimalisasi tersebut. Yaitu, kepemimpinan Indonesia dalam Forum G20, MotoGP di Mandalika, dan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR), KTT-APEC-ASEAN 2022. ”Kita berkepentingan untuk mengakselerasi, dan menaikkan akses pelaku UMKM terhadap pembiayaan, pasar, dan kemitraan lebih luas,” tegasnya. 


Sejumlah  peluang  Indonesia, yaitu populasi anak muda mencapai lebih dari 64 persen penduduk (BPS, 2020). Sebanyak 73 persen anak muda Indonesia ternyata berminat berwirausaha (SMERU, 2021). Generasi muda akan terus didorong menjadi entrepreneur-entrepreneur muda produktif, dan kompetitif. 


Selain itu, ekonomi digital Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Pada 2021, nilai transaksi e-commerce sekitar Rp395 triliun, dan akan terus meningkat. Diprediksi nilai ekonomi digital akan mencapai USD146 miliar atau sekitar Rp2.100 triliun pada 2025. 


Dukungan pembiayaan sektor UMKM dialokasikan pemerintah makin besar. Plafon KUR ditingkatkan menjadi Rp373,17 triliun, dengan pemberian subsidi bunga 3 persen selama 6 bulan. Nah, agenda Kemenkop UKM tahun ini, pemulihan, dan transformasi UMKM nasional. Sebanyak 70 persen program prioritas Kemenkop UKM tahun ini, menyasar anak muda, perempuan, dan fokus mendukung pengembangan usaha ramah lingkungan berbasis keunggulan lokal.  


Agenda itu didukung survei Kemenkop UKM, sekitar 95 persen UMKM tertarik dengan gagasan praktik usaha ramah lingkungan, dan  90 persen tertarik melakukan praktik usaha inklusif. UMKM milik perempuan menunjukkan dukungan besar untuk praktik usaha ramah lingkungan, dan inklusif.  


”Tren pemulihan itu, menjadi momentum Indonesia mengakselerasi pengembangan UMKM lokal makin mengglobal dengan memanfaatkan perubahan paradigma ekonomi dunia, dan berbagai forum internasional berlangsung di Indonesia,” tegas Teten. (*)