EmitenNews.com - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I berinisiatif memperkuat dan memperluas layanan logistik. Wabilkhusus, Pelabuhan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (Kuala Tanjung PIE). ”Untuk membangun ekosistem dan mempersiapkan Kuala Tanjung PIE sebagai gerbang utama Indonesia ke jaringan logistik global, kami harus bersinergi dengan banyak perusahaan logistik,” tutur Direktur Utama PT Pelindo I Dani Rusli Utama, di Jakarta, Selasa (2/3). 


Karena itu, Pelindo I menggandeng perusahaan penyedia jasa logistik terkemuka dunia melayani operasional terintegrasi yakni DHL Global Forwarding Indonesia. Kerja sama itu, meliputi transportasi, pergudangan, manajemen pergudangan, teknologi informasi, distribusi barang, dan kegiatan-kegiatan pendukung lain secara khusus di Kuala Tanjung PIE. ”Kerja sama memberi nilai tambah dan layanan lebih murah, cepat, dan transparan. Berikutnya, kami akan menggandeng pemain logistik internasional seperti Amazone dan Alibaba," jelas Dani.


Kuala Tanjung PIE berada di tengah Selat Malaka. Jalur perdagangan tersibuk dunia dilintasi 94 ribu kapal per tahun dan didukung hinterland kaya sumber daya alam pertanian, perkebunan, dan pertambangan sepanjang pulau Sumatera. Itu menjadikan posisi Kuala Tanjung PIE sangat strategis sebagai simpul penting dalam jaringan logistik dan supply chain global.


Kuala Tanjung PIE terdiri dua bagian saling terintegrasi, yaitu Kawasan Pelabuhan dan Kawasan Industri. Pembangunan Kawasan Pelabuhan ditandai dengan pengoperasian Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) sejak 2019. Pelabuhan ini, didesain sebagai hub internasional, untuk mengakomodasi kapal-kapal berukuran besar dengan bobot 50 ribu DWT (dead weight tonnage), dan berbagai jenis muatan, dari petikemas, curah cair, hingga kargo umum. 


Sementara untuk kawasan industri, akan dikembangkan di area seluas 3.400 hekatre (ha), dengan potensi segmen industri beragam. Di antaranya aluminium, palm oil, iron & steel, rubber, petrochemical, produk makanan, segmen industri lain sesuai kebutuhan customer. Kawasan itu, juga akan diperkuat dengan berbagai  jaringan transportasi terpadu berupa jalan tol Trans-Sumatera dan kereta api. Kuala Tanjung PIE terhubung dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, pusat industri berbasis kelapa sawit utama di Sumatera bagian utara.


Sebagai kompleks pelabuhan dan industri masa depan, Kuala Tanjung PIE akan terus berkembang, dengan visi menjadi Indonesia’s Logistic and Supply Chain Global. Saat ini, sudah ada beberapa perusahaan dan investor tertarik berinvestasi di kawasan tersebut. ”Semakin banyak perusahaan dan investor menanamkan modal, tentu akan mendukung akselerasi kebangkitan perekonomian Indonesia,” ujar Dani.


Vincent Yong, Direktur Utama DHL Global Forwarding Indonesia, menambahkan kerja sama dengan Pelindo I dilakukan dalam freight forwarding dan peluang bisnis proyek logistik. ”Kami yakin meningkatkan kinerja, kualitas layanan, dan memberikan manfaat luas,” tegasnya. (Yuni)