EmitenNews.com - PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE) dan Genevia, perusahaan asal Prancis yang berfokus pada teknologi hidrogen bersih.

Kesepakatan ini mengatur kerja sama ketiganya dalam melakukan studi bersama terkait pengembangan hidrogen hijau atau rendah karbon. Teknologi Solid Oxide Electrolyzer (SOEL) milik Genvia akan dipadukan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Combined Heat and Power (CHP) milik PGEO untuk mewujudkan inovasi energi bersih.

“Skema teknologi ini diharapkan menjadi model keekonomian bisnis hidrogen hijau berbasis listrik panas bumi yang kompetitif di pasar,” jelas Kitty Andhora, Corporate Secretary PGEO, dalam pernyataan resminya, dikutip Rabu (2/10).

Julfi Hadi, Direktur Utama PGEO, menegaskan bahwa kemitraan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas negara dan memperluas pasar energi hijau global. 

"Kolaborasi ini merupakan wujud sinergi antara Pertamina Group dan Genvia dalam memajukan pengembangan dan adopsi energi hijau," ungkap Hadi.

Genvia sendiri merupakan usaha patungan publik-swasta dengan misi mengembangkan teknologi hidrogen bersih. Beberapa pendirinya antara lain The French Alternative Energies and Atomic Energy Commission (CEA), Schlumberger, Vinci Construction, Vicat, dan pemerintah daerah Occitanie, Prancis.