PLN Bakal Pasok Listrik Berbasis EBT ke PTPN III dan Alfamidi (MIDI)
EmitenNews.com -PT PLN (Persero) bakal memasok listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) bagi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) (MIDI). Hal tersebut tertuang dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara ketiga pihak di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang diwakili oleh Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti mengatakan, kolaborasi penyediaan listrik bersih untuk PTPN III dan Alfamidi merupakan salah satu upaya PLN untuk mengakselerasi transisi energi.
Hal ini sekaligus mendukung target pemerintah untuk mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060.
"Sekarang energi hijau sudah merupakan kebutuhan atau kewajiban kita semua yang harus kita mulai dari sekarang. Tentunya ini bukan karena tuntutan dari stakeholder kita, tapi lebih kepada bagaimana kita menyiapkan generasi yang akan datang masih bisa menikmati udara yang bersih dan hijau," terang Edi.
Dirinya menjelaskan, kerja sama PLN dengan PTPN III meliputi penyediaan tenaga listrik untuk pabrik kelapa sawit, penyediaan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, Social, and Governance (ESG) PTPN III, dan pelaksanaan knowledge sharing serta capacity building dalam penggunaan energi baru terbarukan.
Adapun dengan Alfamidi, PLN akan bekerja sama dalam penyediaan tenaga listrik untuk tempat kegiatan usaha Alfamidi, voucher kemitraan, penyediaan PLTS Atap dan pemanfaatan aset lahan dan gedung, serta pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan SPKLU dan SPBKLU.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III, Mahmudi menjelaskan, kolaborasi ini adalah upaya bersama untuk semakin meningkatkan pemanfaatan energi hijau. Lebih khusus, suplai listrik hijau PLN akan sangat mendukung operasional PTPN III yang mengelola lahan perkebunan seluas 1,2 juta hektare (Ha) dan menjadi backbone kelapa sawit nasional.
"Di dalam proses produksi kelapa sawit, bagaimana kemudian kami terus menjaga prinsip ESG. Hal ini juga merupakan program utama kami. Tentunya banyak hal juga yang nantinya akan coba kita kolaborasikan," ujar Mahmudi.
Dirinya optimistis suplai listrik hijau PLN akan mampu membantu produksi sekitar 68 pabrik kelapa sawit dengan kapasitas kurang lebih 2.960 ton per jam. Dengan begitu, kapasitas produksi yang saat ini mencapai 2,8 juta ton per tahun bisa meningkat dengan biaya yang lebih efisien.
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan