EmitenNews.com - PT PP Presisi Tbk (PPRE), perusahaan jasa konstruksi sipil dan tambang terintegrasi berbasis alat berat di Indonesia, telah menyelesaikan kewajiban tahunan sebagai Emiten di Pasar Modal dengan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2023 pada 5 Juni 2024 di Jakarta.

Pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2023, PPRE menetapkan beberapa keputusan dengan 7 (tujuh) mata acara, antara lain persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan Perseroan, penetapan penggunaan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023, penetapan remunerasi untuk tahun buku 2024, penetapan kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian Perseroan tahun buku 2024, persetujuan perubahan anggaran dasar Perseroan, laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum, dan persetujuan perubahan susunan pengurus Perseroan.

PPRE berhasil memperoleh kontrak baru pada tahun 2023 sebesar Rp6,7 triliun, yang didominasi oleh lini bisnis utama seperti Mining Services (65%) dan Civil Work (30%). Perusahaan mencatatkan kinerja positif dengan revenue mencapai Rp3,4 triliun dan laba bersih sebesar Rp173 miliar untuk Tahun Buku 2023.

Arif Iswahyudi, Direktur Keuangan, Manrisk, dan Legal PPRE, menyatakan bahwa meskipun pendapatan dan laba bersih belum mencapai target, PPRE berhasil menurunkan beban dengan penerapan program cost leadership dan optimalisasi alat untuk meningkatkan gross profit margin menjadi 17,45% di tahun 2023. PPRE juga berupaya menjaga EBITDA tetap positif sebesar Rp1,0 triliun di tengah tantangan yang dihadapi.

Pemegang saham PPRE menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2023 sebesar Rp173 miliar, dengan sebagian besar digunakan untuk cadangan wajib dan saldo laba ditahan. Pemegang saham juga menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Amir, Aryanto, Mawar & Rekan untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian Perseroan tahun buku 2024.

Dengan berakhirnya RUPS Tahunan Tahun Buku 2023, susunan pengurus Perseroan berubah, di mana Nur Rochmad menjadi Komisaris Utama/Komisaris Independen, Albert SM Simangunsong dan Muhaammad Zahid menjadi Komisaris, sementara Arzan, M. Arif Iswahyudi, dan Rebimun menjadi Direksi Perseroan.