EmitenNews.com -Laut Merah, jalur perdagangan kuno yang selama berabad-abad menjadi urat nadi dunia, kini dikepung ketegangan. Serangan kelompok Houthi dari Yaman terhadap kapal-kapal telah memicu kekhawatiran pasokan minyak mentah global. Para nakhoda kapal menghindari jalur kritis ini, memilih berlayar memutar Tanjung Harapan di Afrika Selatan, meski harus dengan waktu tempuh dan biaya yang jauh lebih tinggi.

Penundaan pengiriman minyak mentah Timur Tengah ke Eropa dan Afrika akibat keengganan melintasi Laut Merah kini berujung pada pasokan yang lebih ketat. Pasar berjangka minyak di Eropa, serta pasar fisik di benua itu dan Afrika, merasakan dampak langsung. Struktur pasar pun bergeser, merefleksikan kegelisahan dan risiko yang meningkat.

Para analis berpendapat dampak paling nyata terlihat di pasar Eropa. Di tengah kenaikan permintaan China, persaingan untuk mendapatkan pasokan minyak mentah alternatif pun memanas. Harga minyak mentah Brent, salah satu patokan global, tercatat melonjak sekitar 10% sejak awal tahun 2024.

Selanjutnya, Hendra Wardana Analais dari Stocknow.id memproyeksikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini (22/01/2024) akan bergerak menguat terbatas dengan menguji level Resistance pada 7.285 dan Support di level 7.165. Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini sebagai Swing dan Fast Trade, yaitu ESSA, CMNT, JSMR dan PTMP.

IHSG diprediksi menguat pada hari ini (22/01/2024) karena beberapa sentimen Global yang terjadi diantaranya yaitu, indeks global AS serempak ditutup menguat seperti DJI menguat +1,05, Nasdaq menguat +1,70, hingga S&P500 menguat +1,23% atau menyentuh level ATH-nya sejak tahun 2022.

Dengan kenaikan indeks global tadi, diproyeksikan dapat mempengaruhi secara tidak langsung terhadap pasar saham Indonesia terkhususnya sektor teknologi yang terdampak dari kenaikan Sektor Teknologi di Amerika Serikat.

Dari segi teknikal, IHSG ditutup melemah tetapi menyisakan lower shadow yang cukup panjang, sehingga mengindikasikan ketika IHSG turun ke level terendahnya, banyak investor yang berbondong-bondong melakukan aksi beli pada saham-saham yang menggerakkan IHSG. Di sisi lain, IHSG masih dalam trend Sidewaysnya dan Volume transaksi yang rata-rata tidak lebih dariRp 8 triliun. Sehingga, IHSG berpotensi bergerak sedikit agresif pada hari ini.

Selanjutnya, Stocknow.id merekomendasikan strategi trading pada saham-saham dibawah ini:

Kami merekomendasikan swing saham ESSA (Spec Buy) pada harga 590, dengan TP1 di 610, TP2 di 635, dan SL di 570.

Selanjutnya, ada CMNT (Spec Buy) di harga 1130, dengan TP1 di 1160, TP2 di 1180, dan SL di 1095.

Terakhir, saham JSMR bisa dicermati dengan Buy di harga 4750, dengan TP1 di 4890, TP2 di 4980, dan SL di 4620.

Dari Fast Trade, ada saham PTMP pada harga 230, dengan TP1 di 238, TP2 di 242, dan SL di 224.