Sektor pertama adalah Green Economy termasuk didalamnya mengenai Climate Change Mitigation dan EV Ecosystem. Sektor selanjutnya adalah Blue Economy dan Energy Transition. 

Beberapa peluang ekonomi hijau yang sedang dikembangkan Perseroan, diantaranya environmental testing, carbon footprint, greenhouse gas (GHG) certification, dan carbon trading. Selain itu, terdapat peluang di rantai pasok bijih nikel, tes baterai kendaraan listrik, hingga kelistrikan hilir. 

Selanjutnya untuk sektor ekonomi biru, terdapat peluang dari bisnis marine infrastructure, maritime transport, dan dangerous goods. 

Sedangkan untuk transisi energi, Perseroan telah menerapkan energy efficiency audit, UAV digital transformation, dan layanan terkait dengan biofuel, palm kernel shell dan Green Gold Label (GGL). 

Pada Februari 2024, Perseroan mengumumkan kerjasama Aliansi Strategis dengan National Battery Research Institute (NBRI) yang menandai kemajuan signifikan dalam kolaborasi kedua belah pihak untuk memperkuat posisi Indonesia dalam industri kendaraan listrik (EV). 

"Pendirian fasilitas pengujian baterai EV merupakan langkah penting dalam perjalanan kami menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk Indonesia. Fasilitas laboratorium bersama NBRI merupakan representasi dari dedikasi kami terhadap keunggulan, inovasi, dan komitmen terhadap kesejahteraan lingkungan kita", ujar Sheila Tiwan, Direktur Utama PT Carsurin Tbk. 

Kerja sama terkait pendirian dan operasional fasilitas pengujian baterai EV menjadi sebuah tonggak penting dalam upaya menuju mobilitas berkelanjutan dan kepemimpinan teknologi di sektor EV Indonesia. (Eko Hilman). ***