Rasakan Manfaat KCJB, Wapres Apresiasi Mega Proyek Belt and Road China
EmitenNews.com - Pemerintah Tiongkok saat ini terus gencar mengembangkan mega proyeknya yang dikenal sebagai Belt and Road Initiative (BRI). Proyek yang digagas Presiden Xi Jinping sejak 2013 ini bertujuan untuk menyebar investasi dan pembiayaan Tiongkok di luar negeri mulai dari bidang infrastruktur hingga energi.
Saat dimintai tanggapannya oleh awak media Radio dan Televisi Pusat Tiongkok (CNTN) terkait proyek yang sedikitnya telah melibatkan 147 negara tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyebutkan bahwa sejauh ini proyek BRI bermanfaat dalam memajukan kerja sama regional.
“Kalau di Indonesia memang sudah merasakan manfaat dari Belt and Road Initiative atau BRI ini, sudah ada yang kita rasakan, antara lain misalnya pembangunan infrastruktur Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan juga yang lain-lain,” ungkapnya saat melakukan wawancara dengan Media Tiongkok di Meeting Room Lt.1, Villa 22, Liyuan Resort, Nanning, Wilayah Otonomi Guangxi, Tiongkok, Minggu (17/09/2023).
Tidak hanya bagi Indonesia, Wapres menilai bahwa proyek BRI juga memberikan dampak positif bagi negara-negara ASEAN dan Tiongkok sendiri.
“Negara ASEAN yang lain juga merasakan hal yang sama. Oleh [para] Perdana Menteri sudah disampaikan bahwa mereka sudah menikmati hasil BRI ini. Begitu pula dengan Tiongkok sebagai penggagas BRI pasti juga sudah merasakan manfaatnya,” terangnya.
Menurut Wapres, dengan dukungan kuat dari negara-negara ASEAN dan Tiongkok, serta komitmen untuk menjaga independensi dan inklusivitas, program Belt and Road Initiative diharapkan akan terus berperan sebagai katalisator penting dalam memajukan kerja sama regional dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Kerja sama strategis di bidang ekonomi dan perdagangan ke depan [masih] panjang, sampai menguntungkan bagi semua pihak, baik ASEAN maupun Tiongkok, [dengan tetap] menjaga independensi masing-masing serta bersifat inklusif,” tuturnya.
Terakhir, Wapres menegaskan bahwa Indonesia juga terus berkomitmen dalam memperkuat kerja sama dengan Tiongkok di berbagai sektor. Hal ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk terus mendorong kolaborasi yang saling menguntungkan dalam rangka mencapai pertumbuhan dan kemakmuran bersama.
“Kita, di dunia khususnya, terus memacu kerja sama ini, utamanya kerja sama di bidang industri kelautan, kemudian juga dalam rangka hilirisasi pertambangan dan juga yang lain-lain,” pungkasnya.
Mendampingi Wapres pada wawancara ini, Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.(*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha