EmitenNews.com - Gerak bursa Asia masih berkutat di zona Merah. Itu menyusul pernyataan Ketua China Banking and Insurance Regulatory Commission (CBIRC), Guo Shuqing. Guo menyebut khawatir bursa saham global mengalami bubble. Tidak sejalan dengan laju ekonomi.
Efeknya, sepanjang perdagangan Selasa (2/3), mayoritas bursa Asia tutup jungkir balik. ASX 200 minus 0,40 persen, HSI tekor 1,29 persen, KOSPI naik 1,03 persen, Nikkei anjlok 0,86 persen, dan SSEC menukik 1,21 persen.
Untungnya, bursa dalam negeri selamat dari jebakan koreksi tersebut. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) surplus 0,33 persen ke level 6.359. Kondisi tersebut tidak lepas dari sejumlah data positif.
Berdasar data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, mencatat jumlah kasus Covid-19 beberapa hari terakhir menunjukkan tren menurun. Sepanjang Selasa (2/3), hanya ada tambahan 5.172 kasus. Selain itu, data PMI Manufaktur Februari sebesar 50,9. ”Itu menunjukkan aktivitas manufaktur domestik masih mengalami ekspansi,” tutur Equity Research Analyst Victoria Sekuritas Michael Alexander Santoso, di Jakarta, Rabu (3/3).
Nah, melanjutkan perdagangan hari ini, Indeks mencoba berayun pada level support 6.293 dan resistence 6.436. Sejumlah saham layak untuk ditongkrongi antara lain saham XL Axiata (EXCL) Rp2.350, Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) Rp9.000, Indika Energy (INDY) Rp1.615, Indofood Sukses Makmur (INDF) Rp6.500), dan Gudang Garam (GGRM) Rp38.500. (Rizki)
Related News

AS Incar Tembaga Indonesia, Pemerintah Upayakan Jual Produk Hilirisasi

Belum Puas, Prabowo Bakal Lobi Trump Minta Tarif Impor 0 Persen

PNBP Sektor ESDM Tahun 2024 Mencapai Rp269,65 Triliun

Trump Pangkas Tarif Indonesia ke 19 Persen, Tapi Barang AS Bebas Masuk

Harga Emas Antam Turun Lagi Rp6.000 per Gram

Kasus Chromebook, Kejagung Dalami Investasi dari Google ke Gojek