EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dibayangi sentimen data ekonomi regional kurang memuaskan. Kondisi itu, membuat Indeks bergerak volatile. Oleh karena itu, Indeks akan cenderung melemah menyusul potensi bursa regional bergerak zona merah.
Selain itu, beberapa harga komoditas juga mengalami pelemahan. Namun, dengan adanya net buy investor asing dapat menjadi penyokong Indeks. Lalu, juga efek rilis laporan keuangan positif kuartal 2022 akan mewarnai Indeks. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6.930, dan resisten 7.000,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Selasa (2/8).
Secara teknikal, indeks masih akan menguji resistance level psikologis 7.000. Namun, Indeks masih ada gap up perlu diperhatikan. Beberapa saham berpotensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain VICI, BMTR, ITMG, CTRA,TAPG, ASRI, ASII, BRPT, dan SMDR.
Indeks kemarin surplus 0,25 persen menjadi 6.969. Beberapa sektor pendorong penguatan Indeks antara lain transportasi dan logistik surplus 1,86 persen, basic materials naik 0,99 persen, dan consumer non-cyclicals menguat 0,78 persen. Investor asing membukukan net buy Rp1,10 triliun dengan saham paling banyak dibeli BBRI, BBCA, dan TLKM.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak melemah. Itu didorong sentimen data ekonomi kurang memuaskan dari ISM PMI kembali tertekan. Koreksi saham-saham energy. Di mana, komoditas minyak mentah sedang mengalami koreksi.
Bursa Asia sudah menjelajahi zona merah. Indeks Kospi melemah 0,36 persen, Nikkei 225 minus 0,99 persen. Koreksi itu didorong sentimen kenaikan inflasi di korea Selatan 6,3 persen, dan data Caixin PMI China mengalami pelemahan. (*)
Related News

Ikuti MSCI, BEI Bakal Kaji Ulang Batas Free Float Saham

IHSG Ditutup Naik 0,49 Persen, 3 Saham Afiliasi Boy Thohir Pemicunya

Cegah Pencucian Uang, PPATK Hentikan Puluhan Ribu Rekening Bank Pasif

Swasembada di Depan Pintu; Stok Beras Tembus 3,8 Juta Ton

Ekonom Mandiri Sebut Akselerasi 2025 Perlu Kolaborasi Erat

IHSG Naik 0,22 Persen di Sesi I, 3 Saham Tambang LQ45 Penggeraknya