EmitenNews.com—Pada perdagangan minggu lalu IHSG bergerak sideways dan tutup melemah ke level 7053 (-0.39%) pada hari Jumat. Pergerakan IHSG didorong oleh minimnya sentimen. Beberapa sektor yang mengalami pelemahan diantaranya sektor energy (-1,31%), sektor technology (-1,04%), dan sektor transportation (-0,63%). Investor asing tercatat membukukan net sell di pasar reguler  sebesar Rp 232.82 miliar dengan saham-saham yang paling banyak dijual oleh investor asing diantaranya adalah TLKM, TBIG, ASII, BMRI, UNTR.


“Secara teknikal, IHSG masih berada di trend sideway sehingga masih akan menguji  untuk menguji support dan resistance. Beberapa saham yang memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu: BBRI, CTRA, PWON, AMAR, PTRO, TLKM,” kata Ayu Dian Analis Reliance Sekuritas.


Sementara itu dari bursa AS, pada perdagangan Jumat di tutup mix dimana S&P 500 dan Nasdaq mengalami pelemahan namun Dow jones berhasil menguat +0,45%. Penguatan didorong oleh ekspektasi peningkatan belanja konsumen ditengah perayaan libur nasional dan menjelang libur akhir tahun. Optimisme juga sejalan dengan inflasi US yang mulai mengalami penurunan dimana pada Oktober tercatat sebesar 7,7% YoY.


Dari bursa Asia, pada pagi ini telah diperdagangkan dizona merah, saat laporan ini ditulis index Nikkei 225 melemah (-0,32%), sedangkan index Kospi juga melemah (-0,70%). Hal ini mengikuti kasus Covid-19 di China yang mencatat kasus baru sebesar 34.398 per hari Minggu.


Kemudian dari dalam negeri, IHSG kami perkirakan akan berpotensi diperdagangkan mix cenderung melemah ditengah sinyal yang beragam dari pasar regional. Pada minggu ini pelaku pasar akan menanti rilis data dari dalam negeri diantaranya yaitu S&P manufacturing PMI dan Inflasi bulan November dimana BI mencatat pada minggu ke empat November telah terjadi inflasi sebesar 0,18% MoM didorong peningkatan harga pada telur ayam ras dan tomat. Kami perkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 6960 - 7096.