EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Kamis (31/3) dibuka variatif (mixed) dengan kecenderungan menguat meskipun indeks saham utama di Wall Street semalam ditutup turun, mengakhiri kenaikan selama 4 hari beruntun.
Menurut analis Phillip Sekuritas, Dustin Dan Pramitha, sentimen pasar tertekan oleh pudarnya harapan de-eskalasi perang di Ukrania dan rilis data ekonomi AS yang keluar beragam (mixed).
Sebelumnya Rusia mengatakan pembicaraan damai dengan Ukrania tidak menghasilkan terobosan baru sehingga militer Rusia akan mengkonsolidasi pasukan untuk menyelesaikan penaklukan wilayah timur Donbas.
Dari sisi makroekonomi, perhitungan final Produk Domestik Bruto (PDB) memperlihatkan bahwa ekonomi AS tumbuh 6.9% Q/Q di 4Q21, turun dari perhitungan sebelumnya yang sebesar 7.0% Q/Q.
"Hal ini terjadi karena pertumbuhan konsumsi direvisi ke bawah menjadi 2.5% dari perhitungan sebelumnya, 3.1%. Penurunan pada Konsumsi untungnya dapat diimbangi oleh revisi ke atas pada penumpukan persediaan oleh sektor swasta," kata Dustin.
Sementara itu data ADP Employment Report menunjukkan bahwa sektor swasta di AS menambah 455,000 pekerja pada bulan Maret setelah merekrut 486,000 pekerja di bulan Februari.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun 4 bps menjadi 2.35%. Kurva imbal hasil (yield curve) surat utang Pemerintah AS bergerak semakin datar karena investor mengantisipasi serangkaian kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS (Federal Reserve) dalam waktu dekat dan prospek ekonomi AS yang suram dalam jangka panjang.
Di pasar komoditas, semalam harga minyak mentah merangkak naik untuk pertama kali dalam 3 hari didorong oleh berkurangnya persediaan minyak mentah AS serta kekhawatiran investor mengenai kemungkinan adanya sanksi baru oleh Barat terhadap Rusia.
Persediaan minyak mentah AS berkurang 3.4 juta barel minggu lalu, lebih besar dari ekspektasi sehingga memangkas jumlah persediaan minyak mentah AS menjadi 410 juta barel, terendah sejak September 2018.
Untuk perdagangan di BEI hari ini Phillip Sekuritas memprediksi IHSG cenderung bearish di rentang 7.030-7.065. Berikut data teknikal saham yang direkomendasikan.
ARTO
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Sideways
Trade Buy : 14450
Target Price 1 : 15275
Target Price 2 : 15525
Stop Loss : 13700
BBHI
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 5725-5750
Target Price 1 : 6475
Target Price 2 : 6925
Stop Loss : 5000
MCAS
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 12150
Target Price 1 : 13000
Target Price 2 : 13525
Stop Loss : 11300.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha