EmitenNews.com - Tower Bersama (TBIG) disebut bakal melakukan penggabungan usaha alias merger dengan Mitratel (MTEL). Kalau aksi korporasi tersebut terwujud, rencana akbar itu, akan menghasilkan valuasi tidak sedikit yaitu senilai Rp90 triliun. 

Merespons hembusan rumor itu, manajemen Tower Bersama mengaku tidak mengenai informasi tersebut, dan kabar tersebut tidak berasal dari emiten tower telekomunikasi tersebut. ”Perseroan tidak pernah memberi konfirmasi mengenai merger tersebut,” tukas Helmy Yusman Santoso, Direktur Tower Bersama.  

Sampai saat ini, pada tingkat perseroan, tidak ada teken perjanjian atau dokumen mengenai rencana penggabungan usaha. Kalau ada aksi korporasi, perseroan akan menyampaikan informasi secara akurat, dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di pasar modal. 

”Kami imbau pemegang saham atau investor memperhatikan informasi resmi dari perseroan sebelum membuat keputusan investasi berkenaan dengan tindakan perseroan,” ingat Helmy. 

Sanggahan senada diungkap manajemen Mitratel (MTEL). Mitratel mengaku tidak memiliki informasi atau rencana merger. Namun demikian, dengan dinamika industri telekomunikasi saat ini, perseroan selalu melakukan evaluasi atas berbagai opsi strategis untuk merespons perkembangan industri.

”Seluruh fakta telah kami ungkapkan melalui keterbukaan informasi, laporen keuanga, laporen tahunan, dan keterbukaan lainnya sesuai peraturan pasar modal yang berlaku,” ungkap Hendra Purnama, Direktur Investasi merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan Mitratel. (*)