Abdul Haq analis dari StockNow.id memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan kecenderungan melemah terbatas pada minggu depan (30/10-3/11/2023) dengan menguji level Support terdekatnya pada 6.581 dan Classic Resistance di level 6.755. Adapun sentimen yang mendorong pelemahan IHSG pada minggu depan ada beberapa hal, yaitu Growth Ekonomi AS yang naik ke 4,9% pada kuartal-III tidak sejalan dengan keinginan The Fed untuk menekan laju inflasi. Ketika perekonomian suatu negara mengalami pertumbuhan, hal itu dapat berpotensi membuat inflasi sebuah negara akan naik. Sehingga, diperlukan langkah-langkah moneter atau fiskal untuk menekan laju inflasi tersebut.

 

Sentimen selanjutnya datang dari timur tengah, gejolak perseteruan antara Israel dan Hamas masih menjadi isu hangat yang mengancam perekonomian dunia. Hal tersebut dapat dilihat dari banyak kubu yang berseteru karena tidak memihak kepada Israel dan sebaliknya. Dengan demikian, terjadilah perseteruan bisnis di banyak negara dan pemboikotan produk dan jasa di banyak negara. Dan dikhawatirkan dapat memicu penurunan pendapatan perusahaan yang disebabkan oleh pemboikotan produk dan jasa tersebut.

 

Datang dari Domestik, asing melakukan aksi jual pada perdagangan minggu lalu senilai Rp3,1 Trilliun. Hal ini menjadi indikasi bahwa investor asing belum optimis dalam melakukan investasi pada pasar saham Indonesia dalam jangka waktu menengah atau lebih. Aksi ini menandakan bahwa perekonomian di Indonesia belum berjalan stabil dan juga pasar sahamnya demikian.

 

Dari segi teknikal, IHSG masih berada dalam bearish trend nya secara minor trend dan dari indikator MACD juga tidak ada sinyal pembalikan arah trend (Goldencross). Walaupun IHSG berhasil rebound pada area Supportnya, Dikhawatirkan hal itu merupakan retest pada area Resistance untuk melanjutkan penurunan.

 

Di sisi lain, pergerakan arah candle masih berada di dalam garis support di level 6.578 dan resistance di level 6.828.

 

Industri minyak mentah pada sektor energi masih terpantau menarik dalam bullish trend nya.Serta, kenaikan harga pangan dan ternak naik dikarenakan fenomena El Nino. Sektor Energi  dan Consumer menarik untuk diamati pada minggu ini, seperti MIKA, MEDC, CPIN, dan ELSA.

 

Kami merekomendasikan swing saham MIKA pada harga 2900, dengan TP1 di 3000, TP2 di 3060, dan SL di 2830. Kemudian masih dari Swing Trade, MEDC pada harga 1420  dengan TP 1 di 1465, TP 2 di 1500, dan SL di 1385. Serta, ada CPIN di harga 5450, dengan TP1 di 5625, TP2 di 5750 , dan SL di 5300.

 

Selanjutnya dari Fast Trade, yaitu ELSA di harga 446, dengan TP1 di 460, TP2 di 470 , dan SL di 434.