Royalindo Investa (INDO) Bangun Pabrik Gula dan Bidik Perusahaan AI
Pengurus Royalindo Wijaya kala mengikuti seremoni pencatatan perdana saham di Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Royalindo Investa Wijaya (INDO) mengubah fokus bisnis dari property-centric menjadi perusahaan investasi (holding company) sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang. Langkah ini sejalan dengan diversifikasi bisnis yang tengah dilakukan perusahaan.
Direktur Utama Royalindo Investa Wijaya Leslie Soemedi mengungkapkan, perseroan akan mengembangkan beberapa sektor baru, baik secara organik maupun anorganik. Sebagai langkah awal, perseroan telah mendirikan PT Ratu Gula Asia (RGA), perusahaan di bidang produksi gula merah atau brown sugar, dengan mitra strategis. Perusahaan ini berlokasi di Kediri, Jawa Timur.
“Kami telah merampungkan pembangunan pabrik gula dengan kapasitas produksi 2.000-3.000 ton per bulan,” ujarnya. Sejatinya, rencana pengembangan bisnis gula ini sudah mulai dilakukan sejak 2024 lalu. Langkah ini kian mantap seiring dengan penambahan modal yang dilakukan perseroan.
Hingga September 2025, total modal yang telah disetor perseroan terhadap RGA mencapai Rp97 miliar. Angka tersebut membuat INDO menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham 71,68%.
Bisnis gula tersebut dinilai memiliki prospek yang menjanjikan seiring dengan meningkatnya kebiasaan masyarakat untuk mengonsumsi brown sugar sebagai pemanis alami yang lebih sehat dibanding gula pada umumnya.
Tidak hanya itu, perseroan juga sedang menyiapkan rencana untuk pengembangan bisnis di sektor lainnya. Saat ini, INDO tengah membidik perusahaan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI). Manajemen INDO masih melakukan pembicaraan terkait rencana akuisisi perusahaan tersebut.
“Sebagai perusahaan investasi, kami akan fokus membangun portofolio yang solid dan berorientasi masa depan. Akuisisi perusahaan AI ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat transformasi kami,” pungkas Leslie.
Hingga September 2025, laba bersih INDO tercatat meningkat 37 peren year on year (yoy) menjadi Rp24,76 miliar. Peningkatan ini ditopang tumbuhnya pendapatan perseroan yang sebesar 12 persen yoy menjadi Rp22,19 miliar. (*)
Related News
Jaga Risiko, Fuji Finance Optimistis Tumbuh Berkelanjutan di 2025
Diversifikasi, PTRO Dirikan Entitas Usaha Sektor Kesehatan
Investor Ritel Kompak 3–4 Lot, SUPA Oversubscribed 318,69x
MDIY Apresiasi Para Pelanggan, Ini Sebabnya
Harga Menukik, Pengendali Buang 15 Juta Saham HILL
Garap Proyek Hidayah, Gunanusa Pakai Kapal CBRE





