EmitenNews.com - Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) per 31 Maret 2024 tekor Rp243,59 miliar. Ambrol 206 persen dari episode sama tahun lalu surplus Rp228,22 miliar. Oleh sebab itu, rugi bersih per saham menjadi Rp97,44, nyungsep dari sebelumnya Rp91,29. 

Penjualan bersih Rp474,46 miliar, menukik 28 persen dari edisi sama tahun lalu Rp663,53 miliar. Beban pokok penjualan Rp375,93 miliar, berkurang dari posisi sama tahun sebelumnya Rp588,50 miliar. Laba kotor Rp98,53 miliar, melejit dari edisi sama tahun sebelumnya Rp75,03 miliar. 

Beban penjualan Rp12,12 miliar, bengkak dari Rp10,51 miliar. Beban umum dan administrasi Rp102,79 miliar, naik dari Rp80,11 miliar. Rugi selisih kurs Rp200,59 miliar, longsor dari laba Rp304,12 miliar. Pemulihan untuk kerugian penurunan nilai Rp2,46 miliar dari nihil. Penghasilan keuangan Rp2,23 miliar, naik dari Rp517 juta. 

Beban keuangan Rp43,42 miliar, turun dari Rp74,52 miliar. Lain-lain bersih tekor Rp7,12 miliar dari surplus Rp36,52 miliar. Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan Rp262,82 miliar, anjlok dari untung Rp251,04 miliar. Rugi bersih Rp261,91 miliar, longsor dari periode sama tahun lalu surplus Rp240,03 miliar. 

Defisiensi modal Rp6,19 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu Rp5,93 triliun. Defisit Rp14,35 triliun, bengkak dari akhir 2023 senilai Rp14,10 triliun. Total liabilitas Rp10,95 triliun, bertambah dari akhir tahun lalu Rp10,49 triliun. Jumlah aset Rp4,76 triliun, melejit dari akhir tahun sebelumnya Rp4,55 triliun. (*)