EmitenNews.com - Maha Properti Indonesia (MPRO) semester pertama 2024 mencatat rugi bersih Rp16,94 miliar. Menyusut 20,87 persen dari episode sama tahun lalu tekor Rp21,41 miliar. Oleh sebab itu, rugi per saham dasar emiten properti keluarga Dato Sri Tahir itu, stagnan di kisaran Rp0,00.

Pendapatan Rp1,32 miliar, merosot 14 persen dari edisi sama tahun lalu Rp1,54 miliar. Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp1,08 miliar, berkurang dari sebelumnya Rp1,52 miliar. Laba kotor tercatat Rp238,17 juta, meroket 1.091 persen dari periode sama tahun lalu Rp19,99 juta. 

Beban penjualan Rp210,25 juta, susut dari Rp252,04 juta. Beban umum dan administrasi Rp9,42 miliar, susut dari Rp11,57 miliar. Pendapatan lain-lain Rp30,29 juta, naik dari Rp25,89 juta. Beban lain-lain Rp491,26 juta, bengkak dari Rp73,35 juta. Beban pajak final Rp13,77 juta, turun dari Rp25,95 juta.

Rugi usaha Rp9,86 miliar, menukik dari edisi sama tahun lalu Rp11,88 miliar. Pendapatan keuangan Rp139,34 juta, susut dari sebelumnya Rp281,54 juta. Beban keuangan Rp7,21 miliar, mengalami reduksi dari Rp9,8 miliar. Rugi bersih periode berjalan Rp16,94 miliar, mengalami pemangkasan dari sebelumnya Rp21,41 miliar.

Total ekuitas terkumpul Rp1,26 triliun, mengalami penyusutan dari akhir 2023 sebesar Rp1,28 triliun. Defisit Rp128,03 miliar, bengkak dari akhir tahun lalu Rp111,08 miliar. Jumlah liabilitas Rp440,41 miliar, bengkak dari Rp423,66 miliar. Total aset Rp1,71 triliun, turun tipis dari akhir tahun lalu Rp1,71 triliun. (*)