EmitenNews.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta dibuka melemah pada Selasa pagi (31/1). Penurunan diperkirakan terkait dengan sikap menunggu pelaku pasar menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang akan membahas kebijakan moneternya.


Pada pukul 10.00 WIB rupiah melemah 6 poin atau 0,040 persen ke posisi Rp14.976 dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.970 per dolar AS.


"Hari ini rupiah kemungkinan masih berkonsolidasi di kisaran yang sempit," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta. Ia menilai pergerakan tipis rupiah pada Senin (30/1/2023) kemarin menunjukkan pasar masih berkonsolidasi menghadapi pengumuman hasil rapat moneter The Fed yang akan dirilis pada 2 Februari 2023 dini hari.


Menurut dia, pasar menunggu pernyataan terbaru dari Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell terkait kebijakan moneternya ke depan. Powell bisa jadi akan kembali menegaskan sikap The Fed yang tetap mempertahankan suku bunga tinggi untuk menekan inflasi AS.


"Pernyataan yang sangat hawkish atau mengindikasikan kenaikan suku bunga lagi bisa mendorong kembali penguatan dolar AS," ujarnya. Ariston memperkirakan pergerakan rupiah hari ini ke arah Rp14.940 per dolar AS, dengan resisten di kisaran Rp15.000 per dolar AS.(*)