Samudera Indonesia (SMDR) Tunda RUPSLB, Apakah Stock Split 1:10 Berlanjut?
EmitenNews.com - PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menunda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) terkait mata acara persetujuan pemecahan saham perseroan. Semula, RUPSLB itu akan diadakan pada 29 Juni 2022.
"Selanjutnya akan ditunda sampai waktu yang akan ditentukan kemudian dengan memperhatikan persetujuan dari OJK terkait mata acara RUPSLB tersebut," jelas Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan Samudera Indonesia F Helianti Sastrosatomo dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (22/6/2022).
Dia menambahkan bahwa agenda rapat dan hal-hal lain yang tidak mengalami perubahan, termasuk pelaksanaan rapat umum pemegang saham tahunan akan tetap dilaksanakan.
Sebelumnya, Samudera Indonesia mengumumkan rencana melaksanakan pemecahan nilai nominal saham ( stock split ) 1:10.
Helianti Sastrosatomo sempat menjelaskan, pertimbangan manajemen atas rasio pemecahan saham 1:10 di antaranya untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham dan menjadikan harga saham menjadi lebih terjangkau bagi para investor ritel.
Hal itu, lanjut dia, terbukti pada aksi korporasi pemecahan saham perseroan yang pernah dilakukan di tahun 2017 dengan rasio 1:20. Di mana, volume perdagangan harian saham perseroan meningkat dari rata-rata 2 juta transaksi saham per hari menjadi 6 juta transaksi saham per hari.
"Harga saham perseroan naik 26% per akhir tahun 2017 sejak pemecahan saham yang efektif pada Agustus 2017," ungkap Farida.
Lebih jauh, dia menyatakan, harga per saham perseroan di pasar sekunder telah naik 674% dari 492 per 3 Juni 2021 menjadi Rp 3.810 per 3 Juni 2022. Dengan rasio pemecahan saham 1:10, harga saham perseroan akan menjadi Rp 381, harga tersebut relatif setara dengan harga di tahun 2017 pasca- stock split .
Related News
Tidak Bagi Dividen, Bank Neo Commerce (BBYB) Restui Ganti Dirut
Pendapatan Naik, Maret 2024 Laba MAYA Melorot 84 Persen
Meroket 135 Persen, Maret 2024 Puradelta (DMAS) Raup Laba Rp366 Miliar
Pendapatan Melejit 250 Persen, BRMS Maret 2024 Defisit USD781 Juta
Longsor 148 Persen, Jababeka (KIJA) Maret 2024 Tekor Rp125 Miliar
Surplus 27 Persen, Maret 2024 Gajah (GJTL) Serok Laba Rp338 Miliar