EmitenNews.com—Perdagangan periode 27 Juni sampai 1 Juli 2022 mengenaskan. Seluruh elemen perdagangan berkubang di zona merah. Parade negatif itu diawali dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) drop 3,53 persen.


Efeknya, Indeks lengser dari level psikologis 7.000. Tepatnya, indeks berdiam diri di kisaran 6.794,328 dibanding penutupan pekan sebelumnya di posisi 7.042,937. Kapitalisasi pasar bursa menukik 3,11 persen menjadi Rp8.886,503 triliun dari pekan sebelumnya Rp9.171,842 triliun.


Pasca kejatuhan IHSG dipekan lalu, William Surya Wijaya CEO Yugen Sekuritas dalam riset hariannya Senin (4/7/2022) mengatakan IHSG bakal bergerak pada range support di level 6711 dan posisi resistance ada di 6921.


Pasca rilis data perekonomian inflasi dan data jumlah kedatangan wisatawan yang sesuai dengan perkiraan, juga mengawali minggu kedua pada semester kedua tahun 2022, serta menyongsong laporan kinerja emiten sepanjang semester satu akan cukup memberikan sentimen baik bagi pola pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.


Lebih lanjut William menerangkan, dimana kinerja emiten diperkirakan akan mengalami peningkatan mengingat mulai kembali berjalannya keadaan sektor riil di tengah perlambatan perekonomian dan pemulihan keadaan perekonomian pasca pandemi dengan harapan keadaan yang berlangsung semakin membaik, hal ini tentunya dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG sepanjang semester kedua tahun ini.


Hari ini IHSG berpotensi menguat. Saham pilihan untuk mengawali pekan ini adalah Jasa Marga (JSMR), HM Sampoerna (HMSP), Unilever Indonesia (UNVR), Telkom Indonesia (TLKM), Tower Bersama Infrastructure (TBIG), Bank BCA (BBCA), Bank BNI (BBNI), Summarecon Agung (SMRA), Alam Sutera Realty (ASRI) dan Pakuwon Jati (PWON).