EmitenNews.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) jemput bola. Bulog mendatangi petani langsung guna menyerap gabah kering panen (GKP) dari para gabungan kelompok tani dan kelompok tani. Jadi, tidak lagi menunggu di gudang, sampai petani datang membawa gabahnya. Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan akan mencopot kepala Bulog yang tidak maksimal dalam penyerapan gabah petani.

"Jadi Bulog yang tadinya nunggu di gudang untuk orang setor beras, sekarang datang ke pematang sawah, datang ke sawah sawah ketemu sama petani," kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono di sela-sela kunjungan ke acara panen padi dan serap gabah di Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (21/3/2025).

Aksi Perum Bulog, perusahaan umum milik negara yang bergerak pada bidang logistik pangan tersebut merupakan bentuk perhatian negara untuk hadir langsung membantu menyelesaikan urusan masyarakat petani.

Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) dan beras yang berlaku mulai 15 Januari 2025.

HPP untuk GKP pada tingkat petani dinaikkan Rp500, dari sebelumnya Rp6.000 per kilogram atau Rp6.500 per kilogram. Tujuannya untuk mensejahterakan petani karena tengkulak umumnya membeli jauh di bawah HPP.

Wamentan mengatakan, bahkan harga gabah kering panen petani yang dipatok pemerintah adalah Rp6.500 per kilogram. Dia mengimbau kepada semua petani yang hendak menjual gabah kering di luar Bulog untuk tidak menjual di bawah harga tersebut.

"Tapi memang tentunya Bulog tidak bisa menjangkau semua. Namun yang jelas kalau bapak ibu petani hendak menjual gabah di luar Bulog, jangan mau dibeli dengan harga di bawah Rp6.500 per kilogram. Ini agar harga panen petani itu tidak anjlok," kata Wamentan Sudaryono.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengancam akan mencopot kepala Bulog yang tidak maksimal dalam menjalankan tugas pertanian di Indonesia. Ancaman ini disampaikan Amran setelah pemecatan pimpinan Bulog Kalimantan Selatan (Kalsel) yang baru saja dilakukan. 

“Sudah dicopot. Langsung dicopot. Ini adalah gagasan besar dari Pak Presiden yang memerintahkan kita semua untuk bergerak bersama, tidak boleh berpangku tangan,” ujar Mentan Amran Sulaiman saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Rabu (19/3/2025). 

Pemecatan Kepala Bulog Kalsel tersebut merupakan dampak dari kinerja yang dianggap tidak maksimal dalam menyerap gabah kering panen (GKP) milik petani. 

Menanggapi kemungkinan pencopotan pimpinan Bulog di Kalimantan Tengah jika tidak berkontribusi secara optimal dalam sektor pertanian, Amran menegaskan bahwa pencopotan tersebut adalah suatu kepastian. Ia memastikan jika tidak maksimal dalam menyerap gabah petani, akan dicopot.

Kementerian Pertanian telah menetapkan harga GKP sebesar Rp 6.500 per kg. Jika harga di lapangan kurang dari itu, pihaknya akan memanggil kepala bulog setempat. 

Seperti ditulis Antara, di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, harga GKP per kg tercatat masih di bawah ketentuan, yakni Rp6.400 per kg. 

Mentan Amran juga menjelaskan bahwa serapan GKP di Indonesia pada tahun lalu, untuk periode Januari hingga Maret, hanya mencapai 30.000 kg. Namun, saat ini serapan telah meningkat menjadi 390.000 kg. “Sekarang sudah 390.000 kg, berapa persen naik? Seribu kan?.” ***