EmitenNews.com—PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN) sebagai emiten yang bergerak di industri Holding perusahaan keuangan masih tetap optimistis mampu menghadapi ancaman perlambatan ekonomi global pada 2023.


Direktur Utama SFAN Ivo Rustandi mengatakan perseroan telah memiliki sejumlah strategi agar tetap bertahan dari gejolak finansial. "Dalam menghadapi isu perlambatan ekonomi di tahun 2023 kami tetap optimis melakukan perkembangan perusahaan ke depannya," kata Ivo dalam paparan publik, dikutip Rabu (7/12/2022).


Terdapat empat strategi SFAN pada 2023 untuk menangkis dampak perlambatan ekonomi terhadap perusahaan. Melalui entitas anaknya, PT Surya Fajar Sekuritas, perseroan akan meluncurkan sejumlah produk baru.


Selain itu, perseroan bakal meningkatkan  branding  untuk menggaet lebih banyak konsumen. SFAN juga akan memacu efisiensi beban di setiap lini hingga melakukan ekspansi usaha dan diversifikasi bisnis


Hingga kuartal III 2022, SFAN masih mengandalkan pendapatan dari jasa penjamin emisi melalui entitas PT Surya Fajar Sekuritas senilai total Rp8,09 miliar, disusul jasa manajemen Rp2,17 miliar, dan komisi pinjam meminjam Rp1,49 miliar.


SFAN membukukan rugi bersih senilai Rp28,97 miliar hingga kuartal III/2022, berbalik dari posisi laba pada periode sama tahun 2021 senilai Rp1,75 miliar. Ini terjadi akibat serangkaian beban yang meningkat, termasuk adanya aktivitas jual beli surat berharga obligasi sejak awal 2022.


Belum ada rencana untuk pembagian Dividen. Karena melihat kondisi keuangan dan perusahaan masih mendorong anak perusahaan untuk menjalankan operasional, tandas Ivo.