Sido Muncul (SIDO) Ungkap Aksi Buyback

Salah satu kegiatan usaha di pabrik SIDO.
EmitenNews.com - Emiten produsen jamu dan farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO), berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp192 miliar. Aksi korporasi ini diumumkan manajemen melalui keterbukaan informasi pada Jumat, 20 Juni 2025.
Buyback ini akan dilakukan dalam periode 23 Juni hingga 22 September 2025, dengan menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai pelaksana transaksi.
Manajemen SIDO menilai harga saham perseroan saat ini belum mencerminkan nilai wajar jika dibandingkan dengan fundamental dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, buyback dilakukan sebagai langkah strategis untuk memberikan kepercayaan kepada pasar sekaligus menjaga stabilitas harga saham.
“Perseroan berencana menyimpan saham yang dibeli kembali sebagai saham treasuri. Pengalihan saham treasuri akan dilakukan sesuai Pasal 14 POJK No.13/2023,” tulis manajemen.
SIDO menargetkan pembelian kembali sebanyak 320 juta saham atau setara 1,1% dari total saham beredar, dengan harga maksimum Rp760 per lembar saham.
Adapun dana sebesar Rp192 miliar yang disiapkan merupakan sisa dari anggaran buyback sebelumnya, sebagaimana tercantum dalam keterbukaan informasi pada 20 Maret 2025. Dana tersebut tidak termasuk biaya perantara efek dan biaya terkait lainnya.
Manajemen memastikan bahwa aksi buyback ini tidak akan berdampak signifikan terhadap pendapatan atau arus kas operasional perusahaan. SIDO masih memiliki modal kerja yang kuat serta posisi kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnisnya secara berkelanjutan.
SIDO menyatakan dapat menghentikan proses buyback lebih awal jika sejumlah kondisi terpenuhi, seperti, Jumlah saham yang ditargetkan sudah tercapai, Jangka waktu 3 bulan sudah berakhir, Dana buyback sudah habis, Atau jika perusahaan menilai tidak lagi perlu melanjutkan aksi ini.
Dengan aksi buyback ini, SIDO berharap dapat menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham, sembari menjaga stabilitas harga saham di tengah dinamika pasar.
Related News

Perkuat Posisi, Pengendali YELO Serok 709,35 Juta Saham di FCA

BNI Perpanjang Perjanjian Kredit Elnusa Senilai USD70 Juta

Uni-Charm (UCID) Merugi di Medio 2025, Ini Penyebabnya

Laba COAL Anjlok 34,3%, Sisa Rp17,3M di Semester I-2025

BNI Hujani Nasabah Hadiah Rejeki wondr, Masih Bisa Ikutan!

Dirut SOLA Belum Berhenti Borong Saham, Buat Apa?